Thursday, June 27, 2019

syi'ah anak yahudi

🌍🌱🚫 SYIAH RAFIDHAH ANAK YAHUDI; MEMUSUHI ISLAM DAN NEGERI ISLAM

Syiah Rafidhah adalah musuh Islam dan negeri-negeri Islam. Sejarah adalah fakta yang tidak pernah berdusta. Mereka adalah kepanjangan tangan Yahudi dalam memusuhi Islam dan negeri Islam, karena kelahiran Syiah Rafidhah sebagai sekte sesat, secara historis tidak lepas dari peran Yahudi.

Rafidhah dan Yahudi ibarat dua saudara kembar. Banyak kesamaan dan kemiripan di antara keduanya. Rafidhah adalah anak Yahudi. Hakikat ini tidak boleh dilupakan, agar kita waspada dan memahami berbagai makar Yahudi dan Rafidhah terhadap Islam dan negara Indonesia serta negeri Islam lainnya.

Di masa kejayaan Islam, Yahudi berhasil menanamkan salah satu agennya, Abdullah bin Saba’ al-Himyari menyusup di tengah kaum muslimin. Lelaki dari negeri Yaman ini secara lahiriah menampakkan keislamannya pada masa pemerintahan Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu, namun hakikatnya seorang zindiq (munafik). Ia adalah seorang Yahudi yang telah menyiapkan berbagai makar.

Di balik topeng kemunafikannya inilah, ia menghembuskan api kerusakan yang demikian besar di tengah umat hingga berkobar kerusakan demi kerusakan. Peran Ibnu Saba’ sangat besar dalam tragedi pembunuhan Khalifah Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu. Demikian pula peristiwa-peristiwa berikutnya pada masa Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu. Termasuk kelahiran agama Syiah Rafidhah, dialah yang membidaninya.

Dalam upaya menyusupkan pemahaman-pemahaman sesatnya, Ibnu Saba’ menyisir wilayah-wilayah Islam dari Hijaz, Bashrah, Kufah, dan Syam. Akan tetapi, di negeri-negeri tersebut usahanya gagal. Abdullah bin Saba’ kemudian menuju Mesir. Di negeri inilah, dia bisa menyemai pemahaman-pemahaman sesatnya dan berhasil mengelabui sebagian umat yang jahil hingga terprovokasi.

Ibnu Saba’ melakukan gerakan propaganda anti-‘Utsman bin ‘Affan. Masyarakat dihasut agar menentang pemerintah. Fitnah dan api kebencian terhadap pemerintah disebar. Tuduhan-tuduhan miring tertuju kepada pribadi Utsman radhiallahu ‘anhu dan pemerintahannya, dia ramu dengan pikiran-pikiran busuknya. Keadaan bertambah parah hingga terjadilah musibah besar, terbunuhnya ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu.

Dalam tragedi pembunuhan Utsman bin Affan, Yahudi—melalui Abdullah bin Saba—berhasil memengaruhi kaum muslimin yang jahil untuk keluar dari prinsip-prinsip agama yang sangat agung, yaitu (1) taat kepada waliyul amr (pemerintah) muslim, (2) prinsip mencintai sahabat Nabi radhiallahu ‘anhum, dan (3) mengikuti jalan al-Khulafa ar-Rasyidin.

Kabut kelam menyelimuti kaum muslimin. Api fitnah tak kunjung memadam. Sepeninggal Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu, ia melancarkan makar baru. Ia membangkitkan fanatisme buta terhadap kepemimpinan ‘Ali bin Abi Thalib dan anak keturunannya.

Akhirnya, tertanam akidah (keyakinan) di kalangan para pengikut Abdullah bin Saba’ bahwa keimamahan (kepemimpinan) yang pertama dipegang oleh ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu dan berakhir pada imam ke-12, Muhammad bin al-Husain al-Mahdi.
Inilah keyakinan kalangan Syiah; sebuah keyakinan yang sesat. (‘Aqa’idu asy-Syiah, asy-Syaikh Mahmud Abdul Hamid al-‘Asqalani, hlm. 21)

📄 Ulasan selengkapnya baca disini: asysyariah.com/syiah-rafidhah-anak-yahudi-memusuhi-islam-dan-negeri-islam/

🏡 Publikasi Salafy Baturaja
🌏 t.me/salafybaturaja

•••┈••••○❁❁○••••┈•••

No comments:

Post a Comment