Friday, April 26, 2019

Tersingkap bukti hubungan Qatar dan Turki dengan kelompok teroris

💡⚡️⚡️APA YANG DILAKUKAN AL-QARADHAWI DENGAN PARA TERSANGKA PELAKU TEROR BOMBING DI SRI LANKA?
(Koneksitas Kelompok Teror Bombing Sri Lanka Dengan Ikhwanul Muslimin, Turki & Qatar)

Semakin Tersingkaplah Apa Yang Sudah Lama Disingkap & Diperingatkan oleh Ulama Salafiyin...

Salman An-Nadwi, tokoh ekstremis India, yang bersumpah setia kepada pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi pada 2014, memiliki hubungan dengan Qatar dan Turki.

Gambar, kicauan, dan situs web telah memberi petunjuk baru tentang hubungan antara pemimpin Ikhwanul Muslimin Yusuf Al-Qaradhawi dengan komplotan tersangka pelaku teror bombing Sri Lanka baru-baru ini.

Gambar-gambar yang didistribusikan di platform media sosial menunjukkan dua pelaku utama yang dituduh berada di balik serangan terhadap gereja dan hotel di Sri Lanka tengah berpose bersama Qaradhawi.

Pemerintah Sri Lanka menuding kelompok ekstremis lokal, National Tawheed Jamaat, yang pemimpinnya, Mohammed Zahran atau Zahran Hashim (dikenal oleh para pemimpin Muslim tiga tahun lalu dari pidato daringnya yang memprovokasi) karena serangan mematikan di negara itu.

Menteri Pertahanan Junior Ruwan Wijewardene mengatakan para penyerang telah memisahkan diri dari National Tawheed Jamaat dan kelompok lain, yang ia identifikasi hanya sebagai "JMI".

Kelompok ISIS berusaha mengklaim serangan itu dengan mengeluarkan "video" Zahran Hashim dan sekelompok pria bertopeng yang bersumpah setia kepada pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi.

Qatar, "Surga" Yang Nyaman Bagi Para Teroris Ekstremis & Serangan Mereka Terhadap Arab Saudi

National Tawheed Jamaat adalah kelompok ekstremis yang aktif di Sri Lanka, sebuah cabang dari organisasi dengan nama yang sama di India yang didirikan dan dipimpin oleh Abdul Rahman al-Nadwi Al Hindi, yang dikenal sebagai Salman al-Nadwi, seorang pengikut spiritual pemimpin Ikhwanul Muslimin Yusuf Al-Qaradhawi yang ditampung di Qatar dan Turki. Nadwi, yang bersumpah setia kepada Al Baghdadi dalam sebuah video yang diposting online pada tahun 2014, bertemu Qaradhawi di Qatar pada September 2017 setelah diusir dari Oman karena pernyataannya yang provokatif terhadap Saudi Saudi dan negara-negara Arab Teluk lainnya.

Salman al-Nadwi bertemu dengan pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin Yusuf Al-Qaradawi setelah Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir meluncurkan boikot diplomatik dan perdagangan terhadap Qatar pada Juni 2017. Kuartet menuduh Doha mendukung terorisme dan menempatkan al-Qaradhawi dalam daftar Teroris yang paling dicari¹ karena fatwa-fatwa dan provokasinya dalam gerakan teror, revolusi penggulingan pemerintah muslim² dan bom bunuh diri.³

Bukti-bukti menunjukkan bahwa Qaradhawi sendiri, seperti dikutip dalam konferensi Februari 2005, di Doha: "Saya harap saya mati karena berbudi luhur seperti seorang pejuang Jihad, dengan kepala terpenggal dari tubuh."

Qatar masih menjadi tuan rumah bagi Nadwi dengan pandangan ekstremisnya, terutama setelah 👉🏿🔥menyerukan serangan terhadap Arab Saudi selama pidatonya di Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan Oman, yang membuktikan benarnya klaim 4 negara itu.⁴

Nadwi secara terbuka menyerukan pembunuhan terhadap orang asing untuk menunjukkan pembelaannya terhadap #ISIS.

"Jika Anda berada dalam posisi untuk membunuh orang Amerika atau Eropa, apakah orang Prancis, Australia, Kanada atau Hindu, yang menyatakan perang terhadap ISIS, maka lakukanlah," kata al-Nadwi.

Turki berusaha menjalin hubungan dengan  tokoh ekstremis #Ikhwanul #Muslimin India ini yang menyatakan dukungannya untuk Erdogan menjelang pemilihan Juni lalu.

“Kami mewakili masyarakat Muslim dan 300 juta Muslim India. Kami ingin orang-orang Turki memihak Recep #Tayyip Erdogan dan partainya,” tweeted Al-Nadwi.
https://twitter.com/yenisafak/status/1001843191778299906

Putra #Nadwi, Yunus, yang saat ini belajar di Turki, adalah panelis reguler dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Strategis Asia Selatan (GASAM), sebuah lembaga think tank #Turki ternama yang didirikan oleh Ali Sahin, yang menjabat sebagai wakil menteri untuk Urusan Eropa di kabinet #Erdogan.

⬇️⬇️⬇️

No comments:

Post a Comment