Wednesday, August 28, 2019

Adab dalam bercanda

💐⭐️📝 KETENTUAN DAN ADAB BERGURAU ATAU BERCANDA

Tidak Mengejek atau Mencela (Menjelek-jelekkan) Saudaranya

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengejek kaum yang lain. Bisa jadi yang diejek lebih baik dari mereka. Janganlah pula kaum wanita mengejek wanita lain. Bisa jadi (yang diejek) lebih baik dari mereka. Janganlah saling menjelek-jelekkan diri kalian. Jangan pula memberi gelar yang buruk satu sama lain. Seburuk-buruk nama adalah ‘fasiq’ setelah keimanan (kalian menjadi fasiq karena saling menjelek-jelekkan padahal kalian telah beriman, pent). Barangsiapa yang tidak bertaubat (dari perbuatan-perbuatan dosa itu) maka mereka adalah orang-orang yang zholim." (Q.S al-Hujuroot ayat 11)

سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

"Mencela seorang muslim adalah kefasikan dan memeranginya (mengangkat senjata untuk menyerangnya) adalah kekufuran". (Muttafaqun alaih, dari Ibnu Mas’ud rodhiyallahu 'anhu)

📑 Penerjemah: al-Ustadz Abu 'Utsman Khorisman hafizhohullah | WA al I'tishom

🏡 Publikasi Salafy Baturaja
🌏 Channel Telegram: t.me/salafybaturaja
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️

No comments:

Post a Comment