Saturday, November 21, 2020

sikap bijak ketika nahi munkar

📚 *SIKAP BIJAK SAAT NAHI MUNKAR*

🔸 Kemunkaran, apa pun bentuknya, merupakan perbuatan tak baik. Bagi seorang muslim, semangat untuk menumpas kemunkaran tidak boleh sampai menjadi tindak yang kontra produktif. Menyirnakan kemunkaran merupakan 'amal mulia, bahkan termasuk ibadah.

☑️ Karena itu, 'amal mulia semacam itu harus benar-benar ditunaikan dengan penuh ikhlash karena Allah subhanahu wa ta’ala, bukan dalam rangka gagah-gagahan, meraup popularitas, atau agar jadi orang beken yang diliput dan diberitakan di berbagai media. Bukan pula untuk mendapat julukan sebagai sang pemberani, punya nyali menekuk para pema'shiat.

✅ Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلۡقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak diperintah kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan memurnikan (mengikhlashkan) keta'atan hanya kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus.” (al-Bayyinah: 5)

💡Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam pun mengingatkan,

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Sesungguhnya, 'amal-'amal itu tergantung niat-niat(nya). Dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan apa yang telah ia niatkan.” (HR. Al-Bukhori no. 1 dan Muslim no. 1907)

💎 Begitu pula bila yang melakukan kesalahan atau kemunkaran adalah sesama muslim, hendaklah ia pupus kemunkaran itu dengan bijak, penuh rahmah, dan lemah lembut. Sampaikan dengan bahasa yang penuh santun, di tempat tertutup, tidak di depan publik sehingga kehormatannya tidak terusik.

💎 Sikap lembut dalam menyampaikan nasihat—dalam rangka memupus kesalahan atau kemunkaran yang dilakukan saudaranya—merupakan akhlaq yang diajarkan para 'ulama Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

📝 Di antaranya disampaikan oleh Syaikh Robi’ bin Hadi Al-Madkholi hafizhohullah dalam satu risalahnya. Beliau menyebutkan, “Apabila saudaramu melakukan kesalahan, nasihatilah dengan cara lemah lembut. Sampaikan kepadanya beberapa penjelasan dan hujjah (dalil-dalil). Dengan cara itu semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberi manfaat kepadanya.” (Bahjah al-Qori hlm. 107)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَبِمَا رَحۡمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ

“Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.” ('Ali 'Imron: 159)

💡 Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam pun menyampaikan keharusan bersikap lemah lembut ini. Sabda beliau,

إِنَّ اللهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ وَيُعْطِي عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ يُعْطِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَا لَا يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ

“Sesungguhnya Allah Mahalembut, mencintai kelemahlembutan dalam setiap urusan. Allah akan memberikan terhadap (sikap) lemah lembut sesuatu yang tidak diberikan terhadap (sikap) kasar, dan tidak pula diberikan terhadap selainnya.” (HR. Muslim no. 4697)

🖥 Simak selengkapnya:

🌏 https://asysyariah.com/cara-manis-menepis-kemungkaran/
@asysyariah
#sikap #bijak #kemungkaran

↘️ *Gabung Dan Bagikan:*
📚 https://t.me/salafyonline
🌎 simpellink.com/salafyonline

🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃

No comments:

Post a Comment