🚦💰⛓ *HUKUM MENGHADIRI UNDANGAN SEORANG YANG MELAKUKAN PRAKTEK RIBA'*
Syaikh 'Abdul 'Aziiz bin 'Abdillah bin Baaz rohimahullah
Pertanyaan :
Saudari kita bertanya dia mengatakan :
Apakah seorang muslim boleh memenuhi undangan seorang yang melakukan praktek riba', bermuamalah dengan perkara harom, dia mengundangnya untuk menghadiri walimah dalam keadaan dia mengetahui hal itu?
Jawaban :
Apabila yang mengundang memang orang yang melakukan perkara yang harom, makanannya minumannya dari hasil harom, maka tidak sepantasnya untuk dihadiri. Karena di dalamnya ada perbuatan bermudah-mudahan dan lebih mengedepankan sesuatu yang harom.
Adapun kalau tidak demikian, dia masih memiliki pendapatan lain, ada harom dan halal, maka ini boleh.
Karena engkau tidak tahu apakah yang dihidangkan itu adalah perkara yang harom ataukah perkara yang halal.
Pendapatannya itu berbeda-beda, ada halal dan yang harom maka perkaranya itu lebih lapang.
Akan tetapi apabila seseorang meninggalkan hal itu dalam rangka untuk memberikan hukuman kepadanya, atau untuk menasihati dan mengingkarinya, mudah-mudahan dia menerimanya kemudian dia meninggalkan perkara yang Allah haromkan, maka ini bagus.
Lebih-lebih kalau tidak menghadirinya itu tidak mengakibatkan hilangnya mashlahat yang besar dan tidak mengakibatkan mafsadah (kerusakan) yang besar.
Adapun apabila hadirnya dia dalam undangan makan yang masih syubhat itu terdapat mashlahat, bisa mengajak kepada kebaikan dan mengingkari kemunkaran, mengajarkan kebaikan, maka hadirnya itu lebih utama dan lebih bermanfaat dalam masalah ini, karena hartanya tersebut masih syubhat dan tercampur. Na'am.
Pembawa acara : Baaralokallah fiikum.
📑 Fatwa nur ‘ala Ad-Darbi
حكم إجابة وليمة من يتعامل بالربا
السؤال: أختنا تسأل وتقول: هل للمسلم أن يلبي دعوة شخص مرابي يتعامل بالحرام دعاه إلى وليمة مع علمه بذلك؟
الجواب: إذا كان الداعي ممن يتعاطى الحرام ومأكله ومشربه من الحرام فلا ينبغي أن يجاب؛ لأن هذا فيه تساهل وإقدام على شيء من الحرام، أما إذا كان، لا، له دخل آخر من الحرام والحلال، فهذا يجوز؛ لأنك لا تدري هل المقدم حرام أو حلال، فأصحاب الدخول المختلفة التي فيها الحلال والحرام أمرهم أوسع،
ولكن إذا ترك الإنسان ذلك من باب التأديب ومن باب النصيحة ومن باب الإنكار، لعله يستجيب لعله يترك ما حرم الله عليه؛ فهذا حسن ولا سيما إذا كان الترك لا يترتب عليه فوات مصلحة عظمى ولا حصول مفسدة كبرى، فأما إذا كان حضوره في هذا الطعام المشتبه يتضمن مصلحة ودعوة إلى الخير وإنكارًا للمنكر وتعليمًا للخير فحضوره أولى وأنفع في هذه المسألة؛ لأن المال مشتبه ومختلط. نعم.
المقدم: بارك الله فيكم.
نور على الدرب
https://bit.ly/3eqFKpk
@ahlussunnahposo
#hadir #undangan #riba
↘️ *Gabung Dan Bagikan:*
📚 https://t.me/salafyonline
🌎 simpellink.com/salafyonline
No comments:
Post a Comment