✋🏻📢⚠🌹 Tidak Merasa Lebih Utama dan Berjasa Dibandingkan Muslim yang Lain
Siapa tidak mengenal Sa’ad bin Abi Waqqosh, salah seorang shahabat yang dijamin masuk surga. Beliau adalah shahabat yang pemberani, tangguh dalam bertempur, juga kaya raya. Sederet keutamaan lain masih melekat dalam diri beliau. Hanya Allah saja yang mengetahuinya.
Ada satu momen ketika Sa’ad mendapat pelajaran yang sangat berharga dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam. Beliau pernah merasa lebih utama dibandingkan shahabat Nabi yang lain. Oleh karena itu, beliau juga bertanya kepada Nabi, apakah beliau berhak mendapat bagian harta rampasan perang lebih banyak dibandingkan sebagian shahabat yang lain.
Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan beliau agar jangan melupakan peran orang-orang lemah kaum muslimin. Meski mereka mungkin tidak terlihat kontribusinya secara nyata, bisa jadi pertolongan Allah turun dengan sebab sholat, do'a, dan keikhlashan mereka.
Dalam hadits Shohih al-Bukhori, dinyatakan,
عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: رَأَى سَعْدٌ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ لَهُ فَضْلًا عَلَى مَنْ دُونَهُ. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: هَلْ تُنْصَرُونَ وَتُرْزَقُونَ إِلَّا بِضُعَفَائِكُمْ
Dari Mush’ab bin Sa’ad, ia berkata, Sa’ad (bin Abi Waqqosh) pernah menganggap diri beliau memiliki keutamaan dibandingkan sebagian shahabat lain yang di bawah beliau. Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam kemudian bersabda, “Bukankah kalian mendapat pertolongan dan rizqi tidak lain dengan sebab orang-orang lemah di antara kalian?!” (HR. Al-Bukhori)
• Dalam riwayat an-Nasa’i, ada tambahan lafadz:
إِنَّمَا يَنْصُرُ اللَّهُ هَذِهِ الْأُمَّةَ بِضَعِيفِهَا بِدَعْوَتِهِمْ وَصَلَاتِهِمْ وَإِخْلَاصِهِمْ
“Sesungguhnya Allah akan menolong umat ini dengan sebab orang-orang lemah di antara mereka; yaitu dengan do'a, sholat, dan keikhlashan mereka.”
• Dalam riwayat 'Abdurrozzaq, secara mursal, disebutkan:
عَنْ مَكْحُولٍ، أَنَّ سَعْدَ بْنَ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ رَجُلًا يَكُونُ حَامِيَةَ الْقَوْمِ، وَيَدْفَعُ عَنْ أَصْحَابِهِ، أَيَكُونُ نَصِيبُهُ كَنَصِيبِ غَيْرِهِ؟ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا ابْنَ أُمِّ سَعْدٍ، وَهَلْ تُرْزَقُونَ وَتُنْصَرُونَ إِلَّا بِضُعَفَائِكُمْ
Dari Mak-hul bahwasanya Sa’ad bin Abi Waqqosh—semoga Allah meridhoinya—berkata, “Wahai Rosulullah, bagaimana pendapat Anda tentang seseorang yang menjadi pelindung kaumnya, dia (berjuang) membela para shahabatnya; bukankah bagiannya tidak sama dengan bagian yang lain?”
Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh beratlah yang dirasakan ibumu (celaka engkau), wahai putra Ummu Sa’ad. Bukankah kalian mendapat rizqi dan pertolongan tidak lain karena sebab orang-orang lemah di antara kalian?” (HR. 'Abdurrozzaq)
• Ibnu Baththol rohimahullah menyatakan,
أن عبادة الضعفاء ودعاءهم أشد إخلاصًا وأكثر خشوعًا ؛ لخلاء قلوبهم من التعلق بزخرف الدنيا وزينتها وصفاء ضمائرهم مما يقطعهم عن الله فجعلوا همهم واحدًا ؛ فزكت أعمالهم ، وأجيب دعاؤهم
“Ibadah dan do'a orang-orang yang lemah lebih ikhlash dan lebih khusyu' karena hati mereka lebih bersih dari ketergantungan terhadap keindahan dan perhiasan dunia. Demikian juga angan-angan mereka lebih terhindar dari hal-hal yang memutuskan hubungan mereka dengan Allah. Karena itu, tekad mereka hanya satu (fokus dalam ibadahnya, -pent.)_ dan hati mereka suci sehingga do'a mereka dikabulkan.” (Syarh Shohih Al-Bukhori karya Ibnu Baththol [5/90])
• Al-Muhallab berkata,
أَرَادَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِذَلِكَ حَضَّ سَعْدٍ عَلَى التَّوَاضُعِ وَنَفْيِ الزَّهْوِ عَلَى غَيْرِهِ وَتَرْكِ احْتِقَارِ الْمُسْلِمِ فِي كُلِّ حَالَة
“Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bermaksud menganjurkan kepada Sa’ad untuk bersikap tawadhu’, tidak merasa takabbur terhadap yang lain, dan tidak meremehkan muslim dalam setiap keadaan.” (Fathul Baari Syarh Shohih Al-Bukhori karya Ibnu Hajar al-‘Asqolani [6/89])
• Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqolani menyatakan,
فَأَعْلَمَهُ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم أَن سِهَام الْمُقَاتلَة سَوَاءٌ فَإِنْ كَانَ الْقَوِيُّ يَتَرَجَّحُ بِفَضْلِ شَجَاعَتِهِ فَإِنَّ ا
لضَّعِيفَ يَتَرَجَّحُ بِفَضْلِ دُعَائِهِ وَإِخْلَاصِهِ
“Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam memberitahu beliau (Sa’ad) bahwasanya bagian (harta rampasan) perang didapatkan sama. Meskipun seseorang yang kuat lebih utama dalam keberaniannya, sesungguhnya orang yang lemah lebih utama dalam do'a dan keikhlashannya.” (Fathul Baari Syarh Shohih Al-Bukhori karya Ibnu Hajar al-‘Asqolani [6/89])
• Abul Muzhoffar Ibnu Hubairoh menjelaskan,
أن سعدًا أنما رأى الفضل له على من دونه لغنائه في الإسلام، وقوته في الجهاد، وجده في أمر الله تعالى. فقال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: (هل تنصرون وترزقون إلا بضعفائكم؟) يعني أن الذي جعلته سببًا لفضيلتك من قوتك في أمر الله تعالى فإنما أمدك فيه، وشاركك في حصوله الفقراء والضعفاء؛ وجعلها كلمة شاملة لسعد وغيره
Sa’ad memandang bahwasanya diri beliau memiliki keutamaan dibanding yang lain karena beliau (merasa) memiliki kekayaan dalam Islam, kuat dalam berjihad, dan bersungguh-sungguh menjalankan perintah Allah.
Maka dari itu, Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam pun bersabda, “Bukankah kalian diberi pertolongan dan rizqi tidak lain karena sebab orang-orang lemah di antara kalian?”
Artinya, sesungguhnya sebab engkau memiliki keutamaan berupa kekuatanmu menjalankan perintah Allah ialah karena yang mendukung dan menyertaimu adalah orang-orang faqir dan lemah. Nabi menjadikan kalimat itu berlaku untuk Sa’ad dan lainnya.” (al-Ifshoh ‘an Ma’ani ash-Shihhah [1/344])
🌎 Kunjungi || https://forumsalafy.net/tidak-merasa-lebih-utama-dan-berjasa-dibandingkan-muslim-yang-lain/
⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎