Monday, December 30, 2019

bentuk cinta terhadap orang kafir

📜✅🌏 SILSILAH BENTUK-BENTUK BERWALA' TERHADAP KAUM KAFIR

📎 Meniru Mereka Dalam Berpakaian, Berbicara Dan Sebagainya

🔹 Asy Syaikh Sholih bin Fauzan Al Fauzan hafizhohullah berkata:

"Karena meniru mereka dalam berpakaian, berbicara dan lain sebagainya menunjukkan kecintaan terhadap yang ditiru, oleh karena itu Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

‏ ﻣَﻦْ ﺗَﺸَﺒَّﻪَ ﺑِﻘَﻮْﻡٍ ﻓَﻬُﻮَ ﻣِﻨْﻬُﻢْ

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia adalah bagian dari mereka." (HR Abu Dawud Kitab Al Libas Bab fi Libasu Asy Syahruh 4031) 

Oleh karena itu tidak di perbolehkan menyerupai kaum kafir dalam perkara yang merupakan ciri khas mereka seperti adat kebiasaannya, ibadahnya, kepribadian maupun kelakuannya: semisal mencukur jenggot dan memanjangkan kumis, atau berbicara dengan bahasa mereka kecuali jika sangat di butuhkan, demikian juga dalam cara (gaya, model) mereka berpakaian, makan minum dan lain-lainnya."

📚 Al Wala' wal Baro' Fil Islam lisy Syaikh Sholih bin Fauzan Al Fauzan


قال الشيخ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ حفظه الله :

ﻷﻥَّ ﺍﻟﺘﺸﺒُﻪَ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻠﺒﺲِ ﻭﺍﻟﻜﻼﻡِ ﻭﻏﻴﺮِﻫﻤﺎ ﻳﺪﻝُ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﺒﺔِ ﺍﻟﻤﺘﺸﺒَّﻪِ ﺑﻪ، ﻭﻟﻬﺬﺍ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ صلى الله عليه وسلم :

‏ ﻣَﻦْ ﺗَﺸَﺒَّﻪَ ﺑِﻘَﻮْﻡٍ ﻓَﻬُﻮَ ﻣِﻨْﻬُﻢْ .
(ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ، ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﺒﺎﺱ ، ﺑﺎﺏ ﻓﻲ ﻟﺒﺲ ﺍﻟﺸﻬﺮﺓ ٤٣٠١)‏

ﻓﻴَﺤْﺮُﻡُ ﺍﻟﺘﺸﺒﻪُ ﺑﺎﻟﻜﻔﺎﺭِ ﻓﻴﻤﺎ ﻫﻮ ﻣﻦ ﺧﺼﺎﺋِﺼِﻬﻢ ﻣِﻦْ ﻋﺎﺩﺍﺗِﻬﻢ، ﻭﻋﺒﺎﺩﺍﺗِﻬﻢ ، ﺳِﻤَﺘِﻬﻢْ ﻭﺃﺧﻼﻗِﻬﻢ ﻛﺤﻠﻖِ ﺍﻟﻠﺤﻰ ﻭﺇﻃﺎﻟﺔِ ﺍﻟﺸﻮﺍﺭﺏِ، ﻭﺍﻟﺮﻃﺎﻧﺔِ ﺑﻠﻐﺘِﻬﻢ ﺇﻻ ﻋﻨﺪَ ﺍﻟﺤﺎﺟﺔِ، ﻭﻓﻲ ﻫﻴﺌﺔِ ﺍﻟﻠﺒﺎﺱِ، ﻭﺍﻷﻛﻞِ ﻭﺍﻟﺸﺮﺏِ ﻭﻏﻴﺮِ ﺫﻟﻚ.

📚 اﻟﻮﻻﺀُ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﺀُ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ

📎 Bertempat Tinggal Di Negeri Mereka Dan Tidak Berupaya Pindah Dari Negeri Tersebut Ke Negeri Kaum Muslimin Dalam Rangka Lari Menyelamatkan Agamanya

🔹 Asy Syaikh Sholih bin Fauzan Al Fauzan hafizhohullah berkata:

"Karena hijroh dengan pengertian dan tujuan yang seperti ini adalah wajib atas setiap muslim, karena menetapnya dia di negeri kafir itu menunjukkan suatu kesetiaan terhadap kaum kafir dan dari sinilah Allah mengharomkan atas seseorang muslim untuk tinggal di antara orang-orang kafir apabila keadaan dirinya mampu untuk melakukan hijroh.

Allah berfirman:

‏ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺗَﻮَﻓَّﺎﻫُﻢْ ﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﻇَﺎﻟِﻤِﻲ ﺃَﻧﻔُﺴِﻬِﻢْ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻓِﻴﻢَ ﻛُﻨﺘُﻢْ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻛُﻨَّﺎ ﻣُﺴْﺘَﻀْﻌَﻔِﻴﻦَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺃَﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺃَﺭْﺽُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﺳِﻌَﺔً ﻓَﺘُﻬَﺎﺟِﺮُﻭﺍ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻓَﺄُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﻣَﺄْﻭَﺍﻫُﻢْ ﺟَﻬَﻨَّﻢُﻭَﺳَﺎﺀَﺕْ ﻣَﺼِﻴﺮًﺍ‏. ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻀْﻌَﻔِﻴﻦَ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝِ ﻭَﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻮِﻟْﺪَﺍﻥِ ﻟَﺎ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻴﻌُﻮﻥَ ﺣِﻴﻠَﺔً ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻬْﺘَﺪُﻭﻥَ ﺳَﺒِﻴﻠًﺎ‏.ﻓَﺄُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﻋَﺴَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻥْ ﻳَﻌْﻔُﻮَ ﻋَﻨْﻬُﻢْ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻔُﻮَّﺍً ﻏَﻔُﻮﺭًﺍ

"Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Makkah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijroh di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (An Nisa' 97-99) 

Maka Allah tidak menerima alasan untuk tetap tinggal di negeri kaum kafir kecuali bagi orang-orang yang lemah yang tidak mampu untuk berhijroh. Demikian pula siapa saja yang dengan tetap tinggalnya ia di negeri kafir terdapat maslahat diniyyah (kemaslahatan agama) seperti da'wah ke jalan Allah dan menyebarkan Islam ke negeri mereka."

📝🖊 Karena saat itu Makkah statusnya masih negeri kafir. Setelah terjadinya peristiwa Penaklukkan Kota Makkah (Fathu Makkah), Makkah menjadi negara Islam, oleh karena itu Nabi tidak menganjurkan siapapun yang tinggal di Makkah untuk berhijroh setelah peristiwa Fathu Makkah.


قال الشيخ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ حفظه الله :

ﻷﻥَّ ﺍﻟﻬﺠﺮﺓَ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ،ﻭﻟﻬﺬﺍ ﺍﻟﻐﺮﺽِ ﻭﺍﺟﺒﺔٌ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢِ. ﻷﻥَّ ﺇﻗﺎﻣﺘَﻪ ﻓﻲ ﺑﻼﺩِ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭِ ﺗﺪﻝُ ﻋﻠﻰ ﻣﻮﺍﻻﺓِ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻳﻦَ- ﻭﻣﻦْ ﻫﻨﺎ ﺣﺮَّﻡ ﺍﻟﻠﻪُ ﺇﻗﺎﻣﺔَ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢِ ﺑﻴﻦَ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭِ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥَ ﻳﻘﺪﺭُ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻬﺠﺮﺓِ، ﻗﺎﻝَ ﺗﻌﺎﻟﻰ :

‏( ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺗَﻮَﻓَّﺎﻫُﻢْ ﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﻇَﺎﻟِﻤِﻲ ﺃَﻧﻔُﺴِﻬِﻢْ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻓِﻴﻢَ ﻛُﻨﺘُﻢْ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻛُﻨَّﺎ ﻣُﺴْﺘَﻀْﻌَﻔِﻴﻦَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺃَﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺃَﺭْﺽُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﺳِﻌَﺔً ﻓَﺘُﻬَﺎﺟِﺮُﻭﺍ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻓَﺄُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﻣَﺄْﻭَﺍﻫُﻢْ ﺟَﻬَﻨَّﻢُﻭَﺳَﺎﺀَﺕْ ﻣَﺼِﻴﺮًﺍ‏. ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻀْﻌَﻔِﻴﻦَ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝِ ﻭَﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻮِﻟْﺪَﺍﻥِ ﻟَﺎ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻴﻌُﻮﻥَ ﺣِﻴﻠَﺔً ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻬْﺘَﺪُﻭﻥَ ﺳَﺒِﻴﻠًﺎ‏.ﻓَﺄُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﻋَﺴَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻥْ ﻳَﻌْﻔُﻮَ ﻋَﻨْﻬُﻢْ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻔُﻮَّﺍً ﻏَﻔُﻮﺭًﺍ ‏).‏( ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ : ٩٧-٩٩ ‏).

ﻓﻠﻢْ ﻳﻌﺬﺭْ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓﻲ ﺍﻹﻗﺎﻣﺔِ ﻓﻲ ﺑﻼﺩِ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭِ ﺇﻻ ﺍﻟﻤﺴﺘﻀﻌﻔﻴﻦَ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻻ ﻳﺴﺘﻄﻴﻌﻮﻥَ ﺍﻟﻬﺠﺮﺓَ. ﻭﻛﺬﻟﻚ ﻣﻦْ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺇﻗﺎﻣﺘﻪِ ﻣﺼﻠﺤﺔٌ ﺩﻳﻨﺔٌ ﻛﺎﻟﺪﻋﻮﺓِ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭﻧﺸﺮِ ﺍﻹﺳﻼﻡِ ﻓﻲ ﺑﻼﺩِﻫﻢ

📚 اﻟﻮﻻﺀُ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﺀُ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ

📎 Bepergian (berkunjung) Ke Negeri Mereka Dengan Tujuan Wisata Dan Bersenang-Senang (refreshing)

🔹 Asy Syaikh Sholih bin Fauzan Al Fauzan hafizhohullah berkata:

"Berpergian ke negeri kaum kafir di haromkan kecuali pada saat kondisi mendesak (sangat di butuhkan), seperti dalam rangka pengobatan, perniagaan maupun pengajaran untuk mengambil spesialisasi yang bermanfaat yang tidak mungkin akan di peroleh kecuali dengan mengadakan perjalanan ke negeri mereka, maka yang demikian adalah boleh sebatas kadar kebutuhan, dan apabila kebutuhannya telah selesai maka wajib kembali ke negeri kaum muslimin.

Termasuk yang di syaratkan untuk bolehnya mengadakan perjalanan seperti ini: hendaknya dia mampu menampakkan (syi'ar) agamanya, merasa terhormat dan mulia dengan keislamannya, sanggup menjauhi tempat-tempat kerusakan, serta berhati-hati (waspada) terhadap spionase musuh-musuhnya dan tipu daya (makar) mereka.

Di perbolehkan juga bepergian pergi ke negeri mereka atau bahkan wajib apabila dimaksudkan untuk da'wah ke jalan Allah dan menyebarkan Islam."

قال الشيخ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ حفظه الله:

ﻭﺍﻟﺴﻔﺮُ ﺇﻟﻰ ﺑﻼﺩِ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭِ ﻣﺤﺮَّﻡٌ ﺇﻻ ﻋﻨﺪَ ﺍﻟﻀﺮﻭﺭﺓِ ﻛﺎﻟﻌﻼﺝِ ﻭﺍﻟﺘﺠﺎﺭﺓِ ﻭﺍﻟﺘﻌﻠﻴﻢِ ﻟﻠﺘﺨﺼﺼﺎﺕِ ﺍﻟﻨﺎﻓﻌﺔِ ﺍﻟﺘﻲ ﻻ ﻳﻤﻜﻦُ ﺍﻟﺤﺼﻮﻝُ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﺴﻔﺮِ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻓﻴﺠﻮﺯُ ﺑﻘَﺪْﺭِ ﺍﻟﺤﺎﺟﺔِ،ﻭﺇﺫﺍ ﺍﻧﺘﻬﺖْ ﺍﻟﺤﺎﺟﺔُ ﻭﺟﺐَ ﺍﻟﺮﺟﻮﻉُ ﺇﻟﻰ ﺑﻼﺩِ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦَ .

ﻭﻳُﺸﺘَﺮَﻁُ ﻛﺬﻟﻚ ﻟﺠﻮﺍﺯِ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺴﻔﺮِ ﺃﻥْ ﻳﻜﻮﻥَ ﻣُﻈﻬِﺮَﺍً ﻟﺪﻳﻨِﻪِ ﻣﻌﺘﺰﺍً ﺑﺈﺳﻼﻣِﻪِ ﻣﺒﺘﻌﺪﺍً ﻋﻦ ﻣﻮﺍﻃﻦِ ﺍﻟﺸﺮِ،ﺣَﺬِﺭﺍً ﻣﻦْ ﺩﺳﺎﺋﺲِ ﺍﻷﻋﺪﺍﺀِ ﻭﻣﻜﺎﺋِﺪِﻫﻢ،

ﻭﻛﺬﻟﻚ ﻳﺠﻮﺯُ ﺍﻟﺴﻔﺮُ ﺃﻭ ﻳﺠﺐُ ﺇﻟﻰ ﺑﻼﺩِﻫﻢ ﺇﺫ ﻛﺎﻥ ﻷﺟﻞِ ﺍﻟﺪﻋﻮﺓِ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭﻧﺸﺮِ ﺍﻹﺳﻼﻡِ.

📚 اﻟﻮﻻﺀُ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﺀُ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ

📎 Membantu Dan Menolong Mereka Dalam Menghadapi Kaum Muslimin, Serta Memuji Dan Membela Mereka

🔹 Asy Syaikh Sholih bin Fauzan Al Fauzan hafizhohullah berkata:

"Dan ini bisa termasuk di antara pembatal-pembatal keislaman dan salah satu sebab kemurtadan. Na'udzu billahi min dzalik, kita berlidung kepada Allah dari yang demikian."

قال الشيخ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ حفظه الله:

ﻭﻫﺬﺍ- ﻣﻦ ﻧﻮﺍﻗﺾِ ﺍﻹﺳﻼﻡِ ﻭﺃﺳﺒﺎﺏِ ﺍﻟﺮِﺩَّﺓِ – ﻧﻌﻮﺫُ ﺑﺎﻟﻠﻪِ ﻣﻦْ ﺫﻟﻚ .

📚 اﻟﻮﻻﺀُ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﺀُ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ

📎 Meminta Bantuan Terhadap Kaum Kafir, Mempercayai Mereka Dan Meyerahkan Kekuasaan Kepada Mereka Berupa Jabatan-Jabatan Yang Di Dalamnya Terdapat Rahasia-Rahasia Kaum Muslimin, Serta Menjadikan Mereka Sebagai Teman Akrab Dan Teman Dalam Bermusyawaroh

🔸 Asy Syaikh Sholih bin Fauzan Al Fauzan hafizhohullah berkata:

📖 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

{ ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻻ ﺗَﺘَّﺨِﺬُﻭﺍ ﺑِﻄَﺎﻧَﺔً ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻧِﻜُﻢْ ﻻ ﻳَﺄْﻟُﻮﻧَﻜُﻢْ ﺧَﺒَﺎﻻ ﻭَﺩُّﻭﺍ ﻣَﺎ ﻋَﻨِﺘُّﻢْ ﻗَﺪْ ﺑَﺪَﺕِ ﺍﻟْﺒَﻐْﻀَﺎﺀُ ﻣِﻦْ ﺃَﻓْﻮَﺍﻫِﻬِﻢْ ﻭَﻣَﺎ ﺗُﺨْﻔِﻲ ﺻُﺪُﻭﺭُﻫُﻢْ ﺃَﻛْﺒَﺮُ ﻗَﺪْ ﺑَﻴَّﻨَّﺎ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻵﻳَﺎﺕِ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﻌْﻘِﻠُﻮﻥَ، ﻫَﺎ ﺃَﻧْﺘُﻢْ ﺃُﻭﻻﺀِ ﺗُﺤِﺒُّﻮﻧَﻬُﻢْ ﻭَﻻ ﻳُﺤِﺒُّﻮﻧَﻜُﻢْ ﻭَﺗُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺑِﺎﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻛُﻠِّﻪِ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻟَﻘُﻮﻛُﻢْ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺁﻣَﻨَّﺎ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺧَﻠَﻮْﺍ ﻋَﻀُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢُ ﺍﻷﻧَﺎﻣِﻞَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻐَﻴْﻆِ ﻗُﻞْ ﻣُﻮﺗُﻮﺍ ﺑِﻐَﻴْﻈِﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﻠِﻴﻢٌ ﺑِﺬَﺍﺕِ ﺍﻟﺼُّﺪُﻭﺭ، ﺇِﻥْ ﺗَﻤْﺴَﺴْﻜُﻢْ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ ﺗَﺴُﺆْﻫُﻢْ ﻭَﺇِﻥْ ﺗُﺼِﺒْﻜُﻢْ ﺳَﻴِّﺌَﺔٌ ﻳَﻔْﺮَﺣُﻮﺍ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﺇِﻥْ ﺗَﺼْﺒِﺮُﻭﺍ ﻭَﺗَﺘَّﻘُﻮﺍ ﻻ ﻳَﻀُﺮُّﻛُﻢْ ﻛَﻴْﺪُﻫُﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﻣُﺤِﻴﻂٌ }

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaan orang-orang selain kaum muslimin (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudhorotan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. Beginilah kamu, kamu mencintai mereka, padahal mereka tidak mencintai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata, “Kami beriman”; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudhorotan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali ‘Imron: 118-120)

Ayat-ayat mulia diatas menjelaskan tentang isi hati orang-orang kafir; kebencian yang mereka sembunyikan di hadapan kaum muslimin, makar dan pengkhianatan yang mereka rencanakan untuk melawan kaum muslimin, juga kesenangan mereka atas terjadinya kerugian dan gangguan terhadap kaum muslimin dengan berbagai cara. Mereka memanfaatkan kepercayaan kaum muslimin terhadap mereka, lalu merumuskan langkah-langkah guna merugikan kaum muslimin dan agar dapat merenggut hasil dari umat Islam.

Imam Ahmad rohimahullah telah meriwayatkan dari Abu Musa Al Asy'ary rodhiyallahu 'anhu, dia berkata:

"Aku pernah berkata kepada 'Umar rodhiyallahu 'anhu: "Saya punya seorang sekretaris yang beragama Nashroni." maka 'Umar rodhiyallahu 'anhu berkata: "Mengapa kau berbuat demikian?! celaka engkau. Tidakkah engkau mendengar firman Allah:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَىٰ أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ}

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nashroni menjadi pemimpin pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain." (QS. Al Maidah: 51) 

Kenapa engkau tidak mengambil sekretaris yang beragama hanif (tidak menyekutukan Allah)?"

Akupun berkata: "Wahai amirul mu'minin, saya butuh tulisannya dan baginya agamanya."

'Umar berkata: "Aku tak akan memuliakan mereka karena Allah telah menghinakannya, aku tak akan mengangkat derajat mereka sebab Allah telah merendahkannya, dan aku tidak akan mendekati mereka sedangkan Allah telah menjauhkan mereka."

قال الشيخ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ حفظه الله:

ﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ ‏:
( ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻟَﺎ ﺗَﺘَّﺨِﺬُﻭﺍ ﺑِﻄَﺎﻧَﺔً ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻧِﻜُﻢْ ﻟَﺎ ﻳَﺄْﻟُﻮﻧَﻜُﻢْ ﺧَﺒَﺎﻻً ﻭَﺩُّﻭﺍ ﻣَﺎ ﻋَﻨِﺘُّﻢْ ﻗَﺪْ ﺑَﺪَﺕْ ﺍﻟْﺒَﻐْﻀَﺎﺀُ ﻣِﻦْ ﺃَﻓْﻮَﺍﻫِﻬِﻢْ ﻭَﻣَﺎ ﺗُﺨْﻔِﻲ ﺻُﺪُﻭﺭُﻫُﻢْ ﺃَﻛْﺒَﺮُ ﻗَﺪْ ﺑَﻴَّﻨَّﺎ ﻟَﻜُﻢْ ﺍﻟْﺂﻳَﺎﺕِ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﻌْﻘِﻠُﻮﻥَ. ﻫَﺎﺃَﻧْﺘُﻢْ ﺃُﻭْﻻﺀِ ﺗُﺤِﺒُّﻮﻧَﻬُﻢْ ﻭَﻟَﺎ ﻳُﺤِﺒُّﻮﻧَﻜُﻢْ ﻭَﺗُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺑِﺎﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻛُﻠِّﻪِ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻟَﻘُﻮﻛُﻢْ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺁﻣَﻨَّﺎ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺧَﻠَﻮْﺍ ﻋَﻀُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺍﻟْﺄَﻧَﺎﻣِﻞَ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻐَﻴْﻆِ ﻗُﻞْ ﻣُﻮﺗُﻮﺍ ﺑِﻐَﻴْﻈِﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﻠِﻴﻢٌ ﺑِﺬَﺍﺕِ ﺍﻟﺼُّﺪُﻭﺭِ. ﺇِﻥْ ﺗَﻤْﺴَﺴْﻜُﻢْ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ ﺗَﺴُﺆْﻫُﻢْ ﻭَﺇِﻥْ ﺗُﺼِﺒْﻜُﻢْ ﺳَﻴِّﺌَﺔٌ ﻳَﻔْﺮَﺣُﻮﺍ ﺑِﻬَﺎ ‏) .‏(ﺁﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ ١١٨ ـ ١٢٠)

ﻓﻬﺬﻩ ﺍﻵﻳﺎﺕُ ﺍﻟﻜﺮﻳﻤﺔُ ﺗَﺸﺮﺡُ ﺩﺧﺎﺋﻞَ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭِ ﻭﻣﺎ ﻳَﻜُﻨُّﻮﻧَﻪُ ﻧﺤﻮَ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦَ ﻣﻦْ ﺑُﻐﺾٍ ﻣﺎ ﻳُﺪﺑِّﺮﻭﻧَﻪ ﺿِﺪﻫﻢْ ﻣﻦْ ﻣﻜﺮٍ ﻭﺧﻴﺎﻧﺔٍ ﻭﻣﺎ ﻳُﺤِﺒﻮﻧَﻪ ﻣﻦ ﻣَﻀَﺮﺓِ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦَ ﻭﺇﻳﺼﺎﻝِ ﺍﻷﺫﻯ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﺑﻜﻞِ ﻭﺳﻴﻠﺔٍ،ﻭﺃﻧَّﻬﻢ ﻳﺴﺘﻐﻠﻮﻥَ ﺛﻘﺔَ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦَ ﺑﻬﻢ ﻓﻴُﺨَﻄِﻄﻮﻥَ ﻟﻺﺿﺮﺍﺭِ ﺑِﻬﻢْ ﻭﺍﻟﻨﻴﻞِ ﻣﻨﻬﻢ.

ﺭﻭﻯ ﺍﻹﻣﺎﻡُ أحمدُ رحمه الله ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻣﻮﺳﻰ ﺍﻷﺷﻌﺮﻱ رضي الله عنه  - ﻗﺎﻝ :

ﻗﻠﺖُ ﻟﻌﻤﺮَ رضي الله عنه :ﻟﻲ ﻛﺎﺗﺐٌ ﻧﺼﺮﺍﻧﻲٌ، ﻗﺎﻝ : ﻣﺎﻟَﻚَ ﻗﺎﺗﻠَﻚَ ﺍﻟﻠﻪُ ، ﺃﻣﺎ ﺳﻤﻌﺖَ ﻗﻮﻟَﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ‏

( ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻟَﺎ ﺗَﺘَّﺨِﺬُﻭﺍ ﺍﻟْﻴَﻬُﻮﺩَ ﻭَﺍﻟﻨَّﺼَﺎﺭَﻯ ﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺀَ ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ ﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺀُ ﺑَﻌْﺾٍ ‏). ‏(ﺍﻟﻤﺎﺋﺪﺓ : ٥١)

ﺃﻻ ﺍﺗﺨﺬﺕَ ﺣﻨﻴﻔﺎً !

ﻗﻠﺖُ: ﻳﺎ ﺃﻣﻴﺮَ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦَ ﻟﻲ ﻛﺘﺎﺑﺘُﻪ ﻭﻟﻪ ﺩﻳﻨُﻪ ،

ﻗﺎﻝ : ﻻ ﺃُﻛﺮﻣُﻬﻢ ﺇﺫ ﺃﻫﺎﻧَﻬﻢ ﺍﻟﻠﻪُ ، ﻭﻻ ﺃُﻋﺰُﻫﻢ ﺇﺫ ﺃَﺫﻟَﻬﻢ ﺍﻟﻠﻪُ ، ﻭﻻ ﺃُﺩﻳﻨﻬﻢ ﻭﻗﺪ ﺃﻗﺼﺎﻫﻢ ﺍﻟﻠﻪ
ُ
📚 اﻟﻮﻻﺀُ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﺀُ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ 
ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ

🔸 Asy Syaikh Sholih bin Fauzan Al Fauzan hafizhohullah berkata:

"Dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Muslim bahwa Nabi shollallahu 'alaihi wasallam suatu ketika keluar menuju Badr, lalu diikuti oleh seseorang dari kaum musyrikin, lantas dia menemui Nabi shollallahu 'alaihi wasallam di Al Harroh, dan berkata: "Sesungguhnya aku ingin mengikutimu dan aku rela berkorban bersamamu," lalu Nabi shollallahu 'alaihi wasallam berkata: "Apakah engkau beriman kepada Allah dan Rosul Nya ?". Dia berkata: "Tidak". Maka beliau shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:

( ﺍﺭْﺟِﻊْ ﻓَﻠَﻦْ ﺃَﺳْﺘَﻌِﻴﻦَ ﺑِﻤُﺸْﺮِﻙٍ ‏)

"Kembalilah, karena aku tidak akan meminta tolong kepada orang musyrik". (HR. Imam Muslim no. 1817)

Dari nash-nash di atas, jelaslah bagi kita tentang haromnya mengangkat kaum kafir untuk menduduki jabatan yang menyangkut urusan kaum muslimin, dimana dengan jabatan tersebut mereka bisa leluasa menelaah keadaan kaum muslimin dan rahasia-rahasianya, serta berbuat makar terhadap kaum muslimin dengan menimpakan mudhorot kepada mereka.

Termasuk di antara hal ini, adalah apa yang nyata terjadi di masa sekarang yaitu mendatangkan orang-orang kafir ke negeri kaum muslimin -negeri Haromain Syarifain-, dan menjadikan mereka sebagai para buruh-pekerja, sopir sopir, pembantu, bahkan guru pendidik di rumah-rumah. Mereka berbaur bersama anggota keluarganya, atau bersama kaum muslimin di negerinya kaum muslimin."

قال الشيخ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ حفظه الله :

ﻭﺭﻭﻱ ﺍﻷﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﻣﺴﻠﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ صلى الله عليه وسلم ﺧَﺮَﺝ ﺇﻟﻰ ﺑَﺪْﺭٍ ﻓَﺘَﺒِﻌَﻪُ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ ﻓَﻠﺤِﻘَﻪ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺤَﺮﺓِ ﻓﻘﺎﻝ: ﺇِﻧﻲ ﺃَﺭﺩﺕُ ﺃﻥْ ِﺃَﺗَّﺒِﻌَﻚَ ﻭَﺃُﺻِﻴﺐَ ﻣَﻌَﻚَ، ﻗَﺎﻝَ ﺗُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟِﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﻻ ، ﻗَﺎﻝَ :

ﺍﺭْﺟِﻊْ ﻓَﻠَﻦْ ﺃَﺳْﺘَﻌِﻴﻦَ ﺑِﻤُﺸْﺮِﻙٍ ‏) ‏( رواه الإمام مسلم رقم ١٨١٧‏)

ﻭﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻨﺼﻮﺹِ ﻳﺘﺒﻴﻦُ ﻟﻨﺎ ﺗﺤﺮﻳﻢُ ﺗﻮﻟﻴﺔِ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭِ ﺃﻋﻤﺎﻝَ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦَ ﺍﻟﺘﻲ ﻳﺘﻤﻜﻨﻮﻥَ ﺑﻮﺍﺳﻄﺘِﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻻﻃﻼﻉِ ﻋﻠﻰ ﺃﺣﻮﺍﻝِ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦَ ﻭﺃﺳﺮﺍﺭِﻫﻢ ﻭﻳﻜﻴﺪﻭﻥَ ﻟﻬﻢ ﺑﺈﻟﺤﺎﻕِ ﺍﻟﻀﺮﺭِ ﺑِﻬﻢ.

ﻭﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﻣﺎ ﻭﻗﻊَ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥِ ﻣﻦ ﺍﺳﺘﻘﺪﺍﻡِ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭِ ﺇﻟﻰ ﺑﻼﺩِ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦَ - ﺑﻼﺩ ﺍﻟﺤﺮﻣﻴﻦ ﺍﻟﺸﺮﻳﻔﻴﻦ- ﻭﺟﻌﻠِﻬﻢ ﻋﻤﺎﻻً ﻭﺳﺎﺋﻘﻴﻦَ ﻭﻣﺴﺘﺨﺪﻣﻴﻦَ ﻭﻣﺮﺑﻴﻦَ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﻴﻮﺕِ ﻭﺧﻠﻄِﻬﻢ ﻣﻊ ﺍﻟﻌﻮﺍﺋِﻞِ، ﺃﻭ ﺧﻠﻄِﻬﻢ ﻣﻊ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦَ ﻓﻲ ﺑﻼﺩِﻫﻢ.

📚 اﻟﻮﻻﺀُ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﺀُ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ

📎 Mengunakan Penanggalan Sesuai Penanggalan (kalender) Mereka, Khususnya Kalender Yang Mengemukakan Tentang Upacara Keagamaan Dan Hari Raya Mereka, Seperti Kalender Masehi (Miladi)

🔸 Asy Syaikh Sholih bin Fauzan Al Fauzan hafizhohullah berkata:

"Yang mana penanggalan tersebut merupakan ungkapan simbolik dari peringatan kelahiran al masih 'alaihis salam ('Isa), apalagi ini adalah ajaran baru (bid'ah) yang mereka ada-adakan, bukan berasal dari (ajaran) agama al masih. Karena itu, menggunakan penanggalan ini berarti turut andil dalam menghidupkan syi'ar-syi'ar dan hari raya mereka.

Dan dalam rangka menjauhi masalah ini, tatkala para shahabat -semoga Allah meridhoi mereka semua-, hendak membuat penanggalan bagi kaum muslimin di masa kholifah 'Umar rodhiyallahu 'anhu, mereka berpaling dari penanggalan orang-orang kafir dan membuat penanggalan sendiri berdasarkan peristiwa hijrohnya Rosul shollallahu 'alaihi wa sallam. Hal ini termasuk perkara yang menunjukkan atas wajibnya menyelisihi kaum kafir, baik dalam masalah ini maupun selainnya yang menjadi ciri khas mereka. Hanya Allah-lah tempat meminta pertolongan."

قال الشيخ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ حفظه الله:

ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻫﻮ ﻋﺒﺎﺭﺓٌ ﻋﻦ ﺫﻛﺮﻯ ﻣﻮﻟﺪِ ﺍﻟﻤﺴﻴﺢِ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡُ، ﻭﺍﻟﺬﻱ ﺍﺑﺘﺪﻋﻮﻩ ﻣﻦْ ﺃﻧﻔﺴِﻬﻢ ﻭﻟﻴﺲ ﻫﻮ ﻣﻦْ ﺩﻳﻦِ ﺍﻟﻤﺴﻴﺢِ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡُ، ﻓﺎﺳﺘﻌﻤﺎﻝُ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺘﺎﺭﻳﺦِ ﻓﻴﻪ ﻣﺸﺎﺭﻛﺔٌ ﻓﻲ ﺇﺣﻴﺎﺀِ ﺷﻌﺎﺭِﻫﻢْ ﻭﻋﻴﺪِﻫﻢ.

ﻭﻟِﺘَﺠَﻨْﺐِ ﻫﺬﺍ ﻟﻤﺎ ﺃﺭﺍﺩَ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔُ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻨﻬﻢ ﻭﺿﻊَ ﺗﺎﺭﻳﺦٍ ﻟﻠﻤﺴﻠﻤﻴﻦَ ﻓﻲ ﻋﻬﺪِ ﺍﻟﺨﻠﻴﻔﺔِ ﻋﻤﺮَرضي الله عنه ﻋَﺪَﻟﻮﺍ ﻋﻦْ ﺗﻮﺍﺭﻳﺦِ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭِ، ﻭﺃﺭَّﺧﻮﺍ ﺑﻬﺠﺮﺓِ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝِ صلى الله عليه وسلم ﻣﻤﺎ ﻳﺪﻝُ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻮﺏِ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔِ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭِ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﻭﻓﻲ ﻏﻴﺮِﻩ ﻣﻤﺎ ﻫﻮ ﻣﻦْ ﺧﺼﺎﺋﺼِﻬﻢ- ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﺴﺘﻌﺎﻥ.

📚 اﻟﻮﻻﺀُ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﺀُ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ

📎 Ikut Berpartisipasi Dalam Peringatan Hari Raya Mereka, Membantu Mereka Dalam Menyelenggarakannya, Memberikan Ucapan Selamat Berkenaan Dengan Hari Raya Tersebut Atau Turut Menghadiri Pelaksanaannya

🔹 Asy Syaikh Sholih bin Fauzan Al Fauzan hafizhohullah berkata:

"Padahal sungguh telah ditafsirkan firman Allah subhanahu wata'ala:

{ ﻭﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻻ ﻳَﺸْﻬَﺪُﻭْﻥَ ﺍﻟﺰُّﻭْﺭَ }

“Dan orang-orang yang tidak menghadiri (hal-hal yang bersifat) kedustaan/perayaan-perayaan orang-orang kafir.” (QS. Al-Furqon: 72)

Yaitu termasuk diantara sifat hamba Ar Rohman, adalah mereka tidak menghadiri acara acara peringatan hari raya orang orang kafir.

قال الشيخ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ حفظه الله:

ﻭﻗﺪ ﻓُﺴِﺮَ ﻗﻮﻟُﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧَﻪُ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ:

‏( ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻟَﺎ ﻳَﺸْﻬَﺪُﻭﻥَ ﺍﻟﺰُّﻭﺭَ ‏) .‏( ﺍﻟﻔﺮﻗﺎﻥ72: ‏).

ﺃﻱ ﻭﻣﻦْ ﺻﻔﺎﺕِ ﻋﺒﺎﺩِ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦِ ﺃﻧَّﻬﻢْ ﻻ ﻳَﺤﻀﺮﻭﻥَ ﺃﻋﻴﺎﺩَ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭِ

📚 اﻟﻮﻻﺀُ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﺀُ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ

📎 Memuji Mereka Dan Menyanjung Segala Sesuatu Yang Ada Pada Mereka Seperti Peradabannya, Kemajuannya, Atau Mengagumi Akhlaq Maupun Keahliannya Tanpa Melihat Kepada Aqidah Mereka Yang Bathil Dan Agama Mereka Yang Rusak

🔹 Asy Syaikh Sholih bin Fauzan Al Fauzan hafizhohullah berkata:

Allah Ta’ala berfirman:

"ﻭَﻻ ﺗَﻤُﺪَّﻥَّ ﻋَﻴْﻨَﻴْﻚَ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺎ ﻣَﺘَّﻌْﻨَﺎ ﺑِﻪِ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟًﺎ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺯَﻫْﺮَﺓَ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻟِﻨَﻔْﺘِﻨَﻬُﻢْ ﻓِﻴﻪِ ﻭَﺭِﺯْﻕُ ﺭَﺑِّﻚَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻭَﺃَﺑْﻘَﻰ"

“Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan di dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Robbmu adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Thooha: 131).

Namun yang demikian ini bukan berarti bahwa kaum muslimin tidak perlu mengambil sebab-sebab kekuatannya, seperti mempelajari 'ilmu (teknik) perindustrian, dasar-dasar penopang perekonomian yang dibolehkan (syari'at), dan berbagai teknik strategi militer. Bahkan ini semua merupakan perkara yang dituntut dalam syari'at.

Allah ta'ala berfirman:

"وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ"

"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi." (QS. Al Anfaal: 60)

Berbagai manfaat dan rahasia alam ini pada dasarnya adalah diperuntukkan bagi kaum muslimin.

Allah ta'ala berfirman:

"ﻗُﻞْ ﻣَﻦْ ﺣَﺮَّﻡَ ﺯِﻳﻨَﺔَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺃَﺧْﺮَﺝَ ﻟِﻌِﺒَﺎﺩِﻩِ ﻭَﺍﻟﻄَّﻴِّﺒَﺎﺕِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮِّﺯْﻕِ ﻗُﻞْ ﻫِﻲَ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺧَﺎﻟِﺼَﺔً ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ"

“Katakanlah: ”Siapakah yang mengharomkan perhiasan dari Allah yang telah di keluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharomkan) rizqi yang baik”. Katakanlah: ”Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat.” (QS. al-A’roof: 32).

Dan Allah ta'ala berfirman:

"وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ ۚ "

"Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya." (QS. Jatsiyah: 13)

Dan Allah berfirman:

"هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًاٌ"

"Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kalian." (QS. Al Baqoroh: 29)

Karena itu, wajib bagi kaum muslimin untuk menjadi yang terdepan dalam menggali berbagai manfaat dan potensi-kekuatan ini, sehingga mereka tidak bergantung kepada orang-orang kafir dalam meraihnya, bahkan hendaknya kaum muslimin memiliki pabrik-pabrik dan hasil produk sendiri.

قال الشيخ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ حفظه الله :

ﻗﺎﻝَ ﺗﻌﺎﻟﻰ :
‏( ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻤُﺪَّﻥَّ ﻋَﻴْﻨَﻴْﻚَ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺎ ﻣَﺘَّﻌْﻨَﺎ ﺑِﻪِ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟًﺎ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺯَﻫْﺮَﺓَ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧﻴَﺎ ﻟِﻨَﻔْﺘِﻨَﻬُﻢْ ﻓِﻴﻪِ ﻭَﺭِﺯْﻕُ ﺭَﺑِّﻚَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻭَﺃَﺑْﻘَﻰ ‏). ‏(ﻃﻪ : 131 ‏).

ﻭﻟﻴﺲ ﻣﻌﻨﻰ ﺫﻟﻚ ﺃﻥَّ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦَ ﻻ ﻳﺘﺨﺬﻭﻥَ ﺃﺳﺒﺎﺏَ ﺍﻟﻘﻮﺓِ ﻣﻦْ ﺗَﻌﻠُّﻢِ ﺍﻟﺼﻨﺎﻋﺎﺕِ ﻭﻣﻘﻮﻣﺎﺕِ ﺍﻻﻗﺘﺼﺎﺩِ ﺍﻟﻤﺒﺎﺡِ ﻭﺍﻷﺳﺎﻟﻴﺐِ ﺍﻟﻌﺴﻜﺮﻳﺔِ ﺑﻞْ ﺫﻟﻚ ﻣﻄﻠﻮﺏٌ،

ﻗﺎﻝَ ﺗﻌﺎﻟﻰ:
‏( ﻭَﺃَﻋِﺪُّﻭﺍ ﻟَﻬُﻢْ ﻣَﺎ ﺍﺳْﺘَﻄَﻌْﺘُﻢْ ﻣِﻦْ ﻗُﻮَّﺓٍ ‏). ‏( ﺍﻷﻧﻔﺎﻝ: 60 ‏).

ﻭﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻊُ ﻭﺍﻷﺳﺮﺍﺭُ ﺍﻟﻜﻮﻧﻴﺔُ ﻫﻲ ﻓﻲ ﺍﻷﺻﻞِ ﻟﻠﻤﺴﻠﻤﻴﻦَ،

ﻗﺎﻝَ ﺗﻌﺎﻟﻰ:
‏( ﻗُﻞْ ﻣَﻦْ ﺣَﺮَّﻡَ ﺯِﻳﻨَﺔَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺃَﺧْﺮَﺝَ ﻟِﻌِﺒَﺎﺩِﻩِ ﻭَﺍﻟﻄَّﻴِّﺒَﺎﺕِ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺮِّﺯْﻕِ ﻗُﻞْ ﻫِﻲَ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺧَﺎﻟِﺼَﺔً ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ‏) .‏( ﺍﻷﻋﺮﺍﻑ: 32 ‏).

ﻭﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ : ‏
( ﻭَﺳَﺨَّﺮَ ﻟَﻜُﻢْ ﻣَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﻣَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺟَﻤِﻴﻌﺎً ﻣِﻨْﻪُ ‏). ‏(الجثية : 13) .

ﻭﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ: ‏
(ﻫُﻮَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻖَ ﻟَﻜُﻢْ ﻣَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺟَﻤِﻴﻌﺎً ‏) .‏(ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ : 29‏)

ﻓﺎﻟﻮﺍﺟﺐُ ﺃﻥْ ﻳﻜﻮﻥَ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻮﻥَ ﺳﺒﺎﻗﻴﻦَ ﺇﻟﻰ ﺍﺳﺘﻐﻼﻝِ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻊِ ﻭﻫﺬﻩ ﺍﻟﻄﺎﻗﺎﺕِ، ﻭﻻ ﻳﺴْﺘَﺠﺪﻭﻥَ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭَ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺼﻮﻝِ ﻋﻠﻴﻬﺎ،ﺑﻞْ ﺃﻥْ ﻳﻜﻮﻥَ ﻟﻬﻢْ ﻣﺼﺎﻧﻊُ ﻭﺗﻘﻨﻴﺎﺕ.

📚 اﻟﻮﻻﺀُ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﺀُ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ

📎 Memberi Nama Dengan Nama-Nama Orang Kafir

🔹 Asy Syaikh Sholih bin Fauzan Al Fauzan hafizhohullah berkata:

"Sebagian kaum muslimin memberi nama anaknya (baik laki-laki maupun perempuan) dengan nama-nama asing dan justru meninggalkan nama-nama bapak ibunya, kakek-nenek moyang nya dahulu, dan nama-nama (Islam) yang di kenal masyarakat mereka, padahal Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"ﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟْﺄَﺳْﻤَﺎﺀِ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ"

“Sebaik-baik nama adalah 'Abdullah dan 'Abdurrohman.” HR. Ahmad

Akibat perubahan nama-nama, sungguh telah di dapati suatu generasi yang membawa nama-nama tak di kenal, sehingga menjadi salah satu penyebab terpisahnya (hubungan) generasi sekarang dengan generasi terdahulu dan tidak lagi saling mengenal antara sanak famili mereka, yang dulunya bisa di kenali dengan nama-nama mereka yang khusus."

قال الشيخ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ حفظه الله:

ﺑﺤﻴﺚُ ﻳُﺴﻤِّﻲ ﺑﻌﺾُ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦَ ﺃﺑﻨﺎﺋَﻬﻢ ﻭﺑﻨﺎﺗِﻬﻢ ﺑﺄﺳﻤﺎﺀٍ ﺃﺟﻨﺒﻴﺔٍ ﻭﻳﺘﺮﻛﻮﻥَ ﺃﺳﻤﺎﺀَ ﺁﺑﺎﺋِﻬﻢ ﻭﺃُﻣﻬﺎﺗِﻬﻢ ﻭﺃﺟﺪﺍﺩِﻫﻢ ﻭﺟﺪﺍﺗِﻬﻢ ﻭﺍﻷﺳﻤﺎﺀَ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻓﺔَ ﻓﻲ ﻣﺠﺘﻤﻌِﻬﻢ. ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲُ صلى الله عليه وسلم:

"ﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟْﺄَﺳْﻤَﺎﺀِ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ" ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ

ﻭﺑﺴﺒﺐِ ﺗﻐﻴﻴﺮِ ﺍﻷﺳﻤﺎﺀِ ﻓﻘﺪ ﻭُﺟِﺪَ ﺟﻴﻞٌ ﻳﺤﻤﻞُ ﺃﺳﻤﺎﺀً ﻏﺮﻳﺒﺔً ، ﻣﻤﺎ ﻳﺴﺒﺐُ ﺍﻻﻧﻔﺼﺎﻝَ ﺑﻴﻦَ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺠﻴﻞِ ﻭﺍﻷﺟﻴﺎﻝِ ﺍﻟﺴﺎﺑﻘﺔِ ﻭﻳﻘﻄﻊُ ﺍﻟﺘﻌﺎﺭﻑَ ﺑﻴﻦَ ﺍﻷﺳﺮِ ﺍﻟﺘﻲ ﻛﺎﻧﺖْ ﺗُﻌﺮﻑُ ﺑﺄﺳﻤﺎﺋِﻬﺎ ﺍﻟﺨﺎﺻﺔِ

📚 اﻟﻮﻻﺀُ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﺀُ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ

📎 Memohonkan Ampun Untuk Mereka dan Memintakan Rahmat (kepada Allah) Bagi Mereka.

🔸 Asy Syaikh Sholih bin Fauzan Al Fauzan hafizhohullah berkata:

"Allah Ta'ala telah mengharomkan yang demikian itu dengan firman Nya:

"ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻟِﻠﻨَّﺒِﻲِّ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺃَﻥْ ﻳَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﺍ ﻟِﻠْﻤُﺸْﺮِﻛِﻴﻦَ ﻭَﻟَﻮْ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﺃُﻭْﻟِﻲ ﻗُﺮْﺑَﻰ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﻣَﺎ ﺗَﺒَﻴَّﻦَ ﻟَﻬُﻢْ ﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ"

"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahannam." (At Taubah: 113) 

Karena dalam perbuatan ini mengandung adanya kecintaan terhadap mereka dan membenarkan apa yang ada pada mereka."

قال الشيخ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ حفظه الله:

ﻭﻗﺪ ﺣﺮَّﻡ ﺍﻟﻠﻪُ ﺫﻟﻚ ﺑﻘﻮﻟِﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: ‏

"ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻟِﻠﻨَّﺒِﻲِّ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺃَﻥْ ﻳَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﺍ ﻟِﻠْﻤُﺸْﺮِﻛِﻴﻦَ ﻭَﻟَﻮْ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﺃُﻭْﻟِﻲ ﻗُﺮْﺑَﻰ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﻣَﺎ ﺗَﺒَﻴَّﻦَ ﻟَﻬُﻢْ ﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ" ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ 113

ﻷﻥَّ ﻫﺬﺍ ﻳﺘﻀﻤﻦُ ﺣﺒَّﻬﻢْ ﻭﺗﺼﺤﻴﺢَ ﻣﺎ ﻫﻢْ ﻋﻠﻴﻪ.ِ

📚 اﻟﻮﻻﺀُ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﺀُ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ


📑 WA Ashhaabus Sunnah
📝💻 Majmu'ah Hikmah Salafiyyah || ▶ https://t.me/hikmahsalafiyyah

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

No comments:

Post a Comment