Friday, December 27, 2019

syarat dalam menukil hadits dhoif

:: TIDAK BOLEH MENUKIL HADITS DHOIF, KECUALI... ::

Tidak boleh menukil atau menyampaikan hadits dhoif kecuali disertai penjelasan tentang kedhoifannya. Karena orang yang menukil hadits dhoif tanpa menjelaskan kedhoifannya, termasuk orang yang berdusta atas nama Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana sabda Rosulullah :

مَنْ حَدَّثَ عَنِّى بِحَدِيثٍ يُرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبِينَ

"Barangsiapa yang menyampaikan hadits dariku dan ia tahu adalah dusta maka ia termasuk salah seorang pendusta"

Berkata al-Imam an-Nawawi ketika mensyarah hadits ini : "Bagaimana tidak dikatakan pendusta, sedangkan ia mengabarkan sesuatu yang tidak pernah terjadi"

Dengan demikian tidak diperbolehkan meriwayatkan hadits dhoif kecuali satu syarat, yaitu dengan disertai penjelasan kedhoifan hadits tersebut. Misalnya dengan mengatakan "Diriwayatkan dari Nabi seperti ini.... dan hadits ini adalah dhoif".

_______________

Sebagian 'ulama mengecualikan dan membolehkan meriwayatkan hadits dhoif dalam masalah at-Targhib wa Tarhib (anjuran dan ancaman). Mereka membolehkan meriwayatkan hadits dhoif dengan empat syarat :

1️⃣ Hadits tersebut dalam masalah Targhib dan tarhib

2️⃣ Kedhoifannya tidak berat. Jika kedhoifannya terlalu berat maka tidak boleh meriwayatkannya meskipun dalam masalah targhib dan tarhib.

3️⃣ Ada asalnya dalam syari'at. Contohnya, datang kepada kita hadits yang mendorong untuk birrul walidain (berbakti kepada orang tua), hadits lain menganjurkan sholat jama'ah dan membaca Al-Qur'an sedang hadits tadi seuanya dhoif. Akan tetapi ada asalnya yang tsabit dalam syari'at tentang birrul walidain, sholat jama'ah dan dalam membaca al-Qur'an.

4️⃣ Tidak boleh meyaqini bahwa hadits tersebut adalah ucapan Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam karena tidak boleh meyaqini bahwa Nabi mengucapkan suatu hadits kecuali apabila hadits tersebut benar-benar shohih datangnya dari beliau.

(Dinukil dari Buku Mengenal Kaedah Dasar Memahami 'ilmu Hadits Penerbit Maktabah Al Ghuroba')

Selengkapnya baca di : https://www.atsar.id/2019/12/definisi-dan-kriteria-hadits-dhaif-lemah.html

Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy
Telegram : t.me/atsarid
Twitter: twitter.com/atsarid
Line : https://line.me/R/ti/p/%40bqg5243o
YT : https://www.youtube.com/c/AtsarID
Website: www.atsar.id

No comments:

Post a Comment