๐ข✋๐ป๐๐น *ADAB PARA PENERUS JEJAK SHAHABAT*
Allah _subhanahu wa ta’ala_ berfirman:
َูุงَّูุฐَِูู ุฌَุงุกُูุง ู
ِู ุจَุนْุฏِِูู
ْ ََُُูููููู ุฑَุจََّูุง ุงุบِْูุฑْ ََููุง َِููุฅِุฎَْูุงَِููุง ุงَّูุฐَِูู ุณَุจََُูููุง ุจِุงْูุฅِูู
َุงِู ََููุง ุชَุฌْุนَْู ِูู ُُูููุจَِูุง ุบًِّูุง َِّّููุฐَِูู ุขู
َُููุง ุฑَุจََّูุง ุฅََِّูู ุฑَุกٌُูู ุฑَّุญِูู
ٌ (ุงูุญุดุฑ: ูกู )
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdo'a, ‘Ya Robb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau biarkan kebencian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Robb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang’.” (Surah Al-Hasyr : 10)
✍๐ป Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih al-‘Utsaimin _rohimahullah_ menjelaskan, “Mereka adalah orang-orang yang mengikuti para shahabat (Muhajirin dan Anshor) dengan baik, serta yang mengikuti mereka hingga akhir zaman.
Mereka memuji para shahabat dengan ikatan persaudaraan dan bahwa para shahabat telah mendahului dalam keimanan, dan mereka memohon kepada Allah agar tidak menjadikan kebencian dalam qolbu mereka kepada para shahabat.
Oleh karena itu, siapa saja yang menyelisihi prinsip ini dan mencaci para shahabat, serta tidak mengakui hak-hak (keutamaan) mereka, maka tidak termasuk golongan (yang Allah puji) dalam ayat ini.
*(Syarh al-‘Aqidah al-Washitiyah hlm. 459)*
๐ *Kunjungi* || https://forumsalafy.net/adab-penerus-jejak-sahabat/
⚪️ *WhatsApp Salafy Indonesia*
⏩ *Channel Telegram* || http://telegram.me/forumsalafy
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
No comments:
Post a Comment