Sunday, April 26, 2020

kunci meraih kebahagiaan hidup

✋🏻✅📢🌸 *MERASA CUKUP DENGAN PEMBERIAN ALLAH*

Menurut agama, orang yang kaya bukan yang melimpah hartanya. Orang yang kaya adalah yang hatinya merasa cukup dengan pemberian Allah _subhanahu wa ta’ala_ (qona’ah).

Orang yang hatinya selalu rakus dengan dunia tidak akan pernah merasakan kebahagiaan. Ia selalu melihat kepada orang yang lebih tinggi darinya dalam urusan dunia. Akhirnya, ia meremehkan ni'mat Allah _subhanahu wa ta’ala._ Dalam qolbunya tumbuh rasa hasad dan iri terhadap orang lain.

Rosulullah _shollallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda,

مَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ، وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ، وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ

“Barang siapa yang akhirat menjadi tujuannya, Allah _subhanahu wa ta’ala_ jadikan rasa kecukupannya dalam hatinya. Allah _subhanahu wa ta’ala_ akan kumpulkan baginya urusan-urusannya yang berceceran. Dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina dan mudah didapat. Sebaliknya, barang siapa yang dunia menjadi tujuannya, Allah _subhanahu wa ta’ala_ jadikan kefaqirannya terpampang di hadapan kedua matanya; Allah _subhanahu wa ta’ala_ cerai-beraikan urusannya, dan dunia tidaklah sampai kepadanya kecuali apa yang telah ditaqdirkan untuknya.” (HR. at-Tirmidzi dari Anas bin Malik rodhiallahu ‘anhu. Asy-Syaikh al-Albani menyatakan shohih dalam Shohih al-Jami’ no. 6510)

Orang yang kefaqirannya selalu terpampang di hadapannya, bagaimana akan merasa bahagia? Orang yang tidak pernah puas dengan pemberian Allah _subhanahu wa ta’ala,_ bagaimana ia tidak tersiksa?

Al-Imam asy-Syafi’i _rohimahullah_ mengatakan, “Apabila Anda memiliki hati yang merasa puas dengan pemberian Allah _subhanahu wa ta’ala,_ Anda sama dengan raja dunia.

Rosulullah _shollallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda,

مَا قَلَّ وَكَفَى خَيْرٌ مِمَّا كثُرَ وَأَلْهَى

“Sesungguhnya yang sedikit dan mecukupi lebih baik daripada yang banyak namun melalaikan.” (HR. Abu Ya’la dan adh-Dhiya. Lihat Shohih al-Jami’ no. 5653)

🌎 *Sumber* || https://asysyariah.com/meraih-keberkahan-hidup-dengan-tawakal/

⚪️ *WhatsApp Salafy Indonesia*
⏩ *Channel Telegram* || http://telegram.me/forumsalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

No comments:

Post a Comment