๐๐Keutamaan Sholat Malam di Bulan Romadhon dan Selainnya
Qiyaamul Lail (sholat malam) memiliki keutamaan yang besar pada setiap waktu.
َูุฃَْูุถَُู ุงูุตََّูุงุฉِ ุจَุนْุฏَ ุงَْููุฑِูุถَุฉِ ุตََูุงุฉُ ุงَِّْูููู
Dan sebaik-baik sholat setelah sholat wajib adalah sholat malam (H.R Muslim no 1982 dari Abu Huroiroh)
َูุฃَุญَุจَّ ุงูุตََّูุงุฉِ ุฅَِูู ุงَِّููู ุตََูุงุฉُ ุฏَุงُูุฏَ ุนََِْููู ุงูุณََّูุงู
َูุงَู ََููุงู
ُ ِูุตَْู ุงَِّْูููู ََُููููู
ُ ุซُُูุซَُู َََูููุงู
ُ ุณُุฏُุณَُู
Dan sholat yang paling dicintai Allah adalah sholat Dawud 'alaihissalam. Beliau tidur setengah malam, kemudian qiyamul lail sepertiganya, (kemudian) tidur seperenamnya (H.R Al-Bukhori dan Muslim)
ุนََُْูููู
ْ ุจَِِููุงู
ِ ุงَِّْูููู َูุฅَُِّูู ุฏَุฃَุจُ ุงูุตَّุงِูุญَِูู َูุจَُْููู
ْ ََُููู ُูุฑْุจَุฉٌ ุฅَِูู ุฑَุจُِّูู
ْ َูู
ََْููุฑَุฉٌ ِููุณَِّّูุฆَุงุชِ َูู
ََْููุงุฉٌ ِْููุฅِุซْู
ِ
Hendaknya kalian melakukan qiyaamul lail karena itu adalah kebiasaan orang sholih sebelum kalian, pendekatan diri kepada Robb kalian, penghapus dosa-dosa, dan pencegah dari dosa (H.R atTirmidzi, dishohihkan Ibnu Khuzaimah dan al-Hakim, dihasankan al-Albany dengan penguat jalur-jalur periwayatan lain)
ุฅَِّู ِูู ุงْูุฌََّูุฉِ ุบُุฑَْูุฉً ُูุฑَู ุธَุงِูุฑَُูุง ู
ِْู ุจَุงุทَِِููุง َูุจَุงุทَُِููุง ู
ِْู ุธَุงِูุฑَِูุง ََููุงَู ุฃَุจُู ู
ُูุณَู ุงْูุฃَุดْุนَุฑُِّู ِูู
َْู َِูู َูุง ุฑَุณَُูู ุงَِّููู َูุงَู ِูู
َْู ุฃََูุงَู ุงََْูููุงู
َ َูุฃَุทْุนَู
َ ุงูุทَّุนَุงู
َ َูุจَุงุชَ َِِّููู َูุงุฆِู
ًุง َูุงَّููุงุณُ َِููุงู
ٌ
Sesungguhnya di Jannah terdapat kamar yang bisa terlihat bagian luarnya dari dalamnya dan bagian dalamnya dari luarnya. Abu Musa bertanya: Untuk siapa itu wahai Rosulullah? Rosul bersabda: untuk orang yang baik (lembut) dalam ucapannya, memberi makan, dan begadang di waktu malam dengan qiyaamul lail pada saat manusia tertidur (H.R Ahmad, atThobarony, Abu Ya’la, dishohihkan al-Hakim, dan dinyatakan sanadnya hasan oleh al-Bushiry dan al-Mundziri).
ุฃَْูุดُูุง ุงูุณََّูุงู
َ َูุฃَุทْุนِู
ُูุง ุงูุทَّุนَุงู
َ َูุตَُّููุง َูุงَّููุงุณُ َِููุงู
ٌ ุชَุฏْุฎُُููุง ุงْูุฌََّูุฉَ ุจِุณََูุงู
ٍ
Sebarkan salam, berilah makan, sholatlah (di waktu malam) pada saat manusia tidur, niscaya kalian masuk ke dalam Jannah dengan selamat (H.R atTirmidzi, dishohihkan al-Hakim dan disepakati keshohihannya oleh adz-Dzahaby)
ู
َِู ุงุณْุชََْููุธَ ู
َِู ุงَِّْูููู َูุฃََْููุธَ ุงู
ْุฑَุฃَุชَُู َูุตَََّููุง ุฑَْูุนَุชَِْูู ุฌَู
ِูุนًุง ُูุชِุจَุง ู
َِู ุงูุฐَّุงِูุฑَِูู ุงََّููู َูุซِูุฑًุง َูุงูุฐَّุงِูุฑَุงุชِ
Barangsiapa yang bangun di waktu malam kemudian membangunkan istrinya sehingga keduanya melakukan sholat 2 roka'at. Maka keduanya tercatat sebagai orang laki dan wanita yang banyak berdzikir kepada Allah (H.R Abu Dawud, dishohihkan Ibnu Hibban, al-Hakim, dan al-Albany)
َูุง ู
ُุญَู
َّุฏُ ุดَุฑَُู ุงْูู
ُุคْู
ِِู َِููุงู
ُ ุงَِّْูููู
(Jibril berkata): Wahai Muhammad, kemuliaan seorang mu'min adalah qiyaamul lail (H.R atThobarony, dishohihkan al-Hakim dan disepakati keshohihannya oleh adz-Dzahaby)
Shahabat Nabi Ibnu Mas’ud rodhiyallahu 'anhu berkata:
ุฃَูุงَ ุฅَِّู ุงَููู ุนَุฒَّ َู ุฌََّู َูุถْุญَُู ุฅَِูู ุฑَุฌَُِْููู ุฑَุฌٌُู َูุงู
َ ِูู ََْูููุฉٍ ุจَุงุฑِุฏَุฉٍ ู
ِْู ِูุฑَุงุดِِู َِููุญَุงِِูู َูุฏَุซَุงุฑِِู َูุชََูุถَّุฃَ ุซُู
َّ َูุงู
َ ุฅَِูู ุตَูุงَุฉٍ ََُُْููููู ุงُููู ุนَุฒَّ َู ุฌََّู ِูู
َูุงَุฆَِูุชِِู : ู
َุง ุญَู
ََู ุนَุจْุฏِู َูุฐَุง ุนََูู ู
َุง ุตََูุนَ ؟ َََُُْْููููููู : ุฑَุจََّูุง ุฑَุฌَุงุกَ ู
َุง ุนِْูุฏََู َูุดَََููุฉً ู
ِู
َّุง ุนِْูุฏََู ََُُْููููู : َูุฅِِّูู َูุฏْ ุฃَุนْุทَْูุชُُู ู
َุง ุฑَุฌَุง َูุฃَู
َْูุชُُู ู
ِู
َّุง ุฎَุงَู
Ketahuilah sesungguhnya Allah 'Azza Wa Jalla tertawa terhadap dua orang : (salah satunya) seseorang yang bangun di malam yang dingin dari tempat tidur dan selimutnya kemudian dia berwudhu' dan sholat. Maka Allah 'Azza Wa Jalla berfirman kepada para Malaikatnya: Apa yang memotifasi hambaKu untuk melakukan hal itu? Para Malaikat berkata: Wahai Tuhan kami, (ia melakukan hal itu) karena mengharapkan apa yang ada di sisiMu (rahmat) dan takut dari apa yang ada di sisiMu ('adzab). Maka Allah berfirman: Sesungguhnya Aku berikan kepadanya apa yang diharapkannya dan Aku berikan keamanan kepadanya dari apa yang ditakutkannya (H.R atThobarony, dinyatakan sanadnya hasan oleh al-Mundziri)
Namun, pada bulan Romadhon terdapat kekhususan sebagai sarana penghapus dosa. Barangsiapa yang qiyaamul lail di bulan Romadhon dengan iman dan ikhlash, maka ia akan diampuni dosanya yang telah lalu.
ู
َْู َูุงู
َ ุฑَู
َุถَุงَู ุฅِูู
َุงًูุง َูุงุญْุชِุณَุงุจًุง ุบُِูุฑَ َُูู ู
َุง ุชََูุฏَّู
َ ู
ِْู ุฐَْูุจِِู
Barangsiapa yang qiyaamul lail di Romadhon dengan iman (terhadap pensyari'atannya) dan ihtisab (ikhlash) maka diampuni baginya dosa yang telah lalu (H.R al-Bukhori dan Muslim)
Itu salah satu kekhususan di bulan Romadhon. Kekhususan qiyaamul lail semacam ini tidak didapat di bulan yang lain. Rosul tidak menyatakan : Barangsiapa yang qiyaamul lail di bulan Sya’ban… atau …. Barangsiapa yang qiyaamul lail di bulan Syawwal… atau bulan-bulan lain. Sekalipun sholat malam di bulan-bulan lain juga bisa sebagai sarana penghapus dosa, namun akan lebih besar pengaruh penghapusan dosa itu jika dilakukan di bulan Romadhon. Wallaahu A’lam.
(dikutip dari buku "Romadhon Bertabur Berkah", Abu 'Utsman Khorisman, penerbit Pena Hikmah)
๐ก๐ก๐๐๐ก๐ก
WA al I'tishom
No comments:
Post a Comment