๐๐Memanfaatkan Qunut Witir untuk Berdo'a
Qunut witir hukumnya sunnah, dilakukan di roka'at terakhir sholat witir. Bisa dilakukan orang yang sholat witir sendirian atau berjama'ah.
Sebagian 'Ulama berpendapat bisa dilakukan di waktu malam kapan saja (di dalam atau di luar Romadhon). Pendapat ini adalah pendapat Shahabat Ibnu Mas’ud dan dikuatkan oleh al-Lajnah ad-Daaimah.
Sebagian 'Ulama melakukan qunut witir hanya di bulan Romadhon, dimulai sejak pertengahan Romadhon. Di antaranya diriwayatkan sebagai perbuatan Shahabat Nabi 'Umar bin al-Khoththob, 'Ali bin Abi Tholib, Ubay bin Ka’ab, dan Ibnu 'Umar. Pendapat ini dikuatkan oleh al-Imam asy-Syafi’i. Al-Imam Ahmad mempersilakan seseorang qunut witir di malam kapan saja (di Romadhon atau di luar Romadhon), namun beliau sendiri lebih menyukai qunut witir setelah lewat pertengahan Romadhon. Sebagian penjelasan tersebut tertuang dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi syarh Sunan atTirmidzi.
Qunut witir bisa dilakukan sebelum atau setelah ruku’. Jika dilakukan sebelum ruku’, dibaca setelah selesai membaca suroh dalam alQuran. Diriwayatkan bahwa 'Ali bin Abi Tholib membaca qunut witir setelah ruku’.
Ada lafadz do'a qunut witir yang diajarkan Nabi shollallahu 'alaihi wasallam kepada cucu beliau, al-Hasan:
ุนَِู ุงْูุญَุณَِู ุจِْู ุนٍَِّูู ุฑَุถَِู ุงَُّููู ุนَُْููู
َุง: ุนََّูู
َِูู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ َِููู
َุงุชٍ ุฃََُُُّููููู ِูู ุงِْููุชْุฑِ... ุงَُّูููู
َّ ุงْูุฏِِูู ِููู
َْู َูุฏَْูุชَ َูุนَุงِِููู ِููู
َْู ุนَุงَْููุชَ َูุชَََِّูููู ِููู
َْู ุชَََّْูููุชَ َูุจَุงุฑِْู ِูู ِููู
َุง ุฃَุนْุทَْูุชَ َِِูููู ุดَุฑَّ ู
َุง َูุถَْูุชَ ุฅََِّูู ุชَْูุถِู ََููุง ُْููุถَู ุนَََْููู َูุฅَُِّูู َูุง َูุฐُِّู ู
َْู َูุงَْููุชَ ََููุง َูุนِุฒُّ ู
َْู ุนَุงุฏَْูุชَ ุชَุจَุงุฑَْูุชَ ุฑَุจََّูุง َูุชَุนَุงَْููุชَ
Dari al-Hasan bin 'Ali rodhiyallahu 'anhumaa (beliau berkata): Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepadaku beberapa kalimat (do'a) yang aku baca dalam witir: ALLAAHUMMAHDINII FIIMAN HADAYT. WA 'AAFINII FIMAN 'AAFAYT. WA TAWALLANII FIIMAN TAWALLAYT. WA BAARIK LII FII MAA A'THOYT. WA QINII SYARRO MAA QODHOYT. INNAKA TAQDHII WA LAA YUQDHOO 'ALAYK. WA INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAYT. WA LAA YA'IZZU MAN 'AADAYT. TABAAROKTA ROBBANAA WA TA'AALAYT (Ya Allah, berilah aku hidayah sebagaimana orang yang Engkau beri hidayah. Berikan aku 'afiyat (kesehatan dan keselamatan) sebagaimana orang yang telah Engkau beri 'afiyat. Tolonglah aku sebagaimana orang yang telah Engkau beri pertolongan. Berilah keberkahan dalam pemberianMu kepadaku. Berilah aku perlindungan dari keburukan yang Engkau taqdirkan. Sesungguhnya Engkaulah Hakim (penentu), sedangkan Engkau tidak ditentukan oleh seorangpun. Sesungguhnya tidaklah menjadi hina orang-orang yang Engkau tolong dan tidaklah mulya orang-orang yang memusuhiMu. Maha Suci dan Maha Tinggi Engkau) (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, anNasaai, Ibnu Majah, Ahmad)
Boleh berdo'a dengan do'a lain. anNawawiy rohimahullah menyatakan:
ูุงุนูู
ุฃู ุงููููุช ูุง ูุชุนูู ููู ุฏุนุงุก ุนูู ุงูู
ุฐูุจ ุงูู
ุฎุชุงุฑ ، ูุฃู ุฏุนุงุก ุฏุนุง ุจู ุญุตู ุงููููุช ููู ููุช ุจุขูุฉ ، ุฃู ุขูุงุช ู
ู ุงููุฑุขู ุงูุนุฒูุฒ ููู ู
ุดุชู
ูุฉ ุนูู ุงูุฏุนุงุก ุญุตู ุงููููุช ، ูููู ุงูุฃูุถู ู
ุง ุฌุงุกุช ุจู ุงูุณูุฉ
Ketahuilah, sesungguhnya qunut tidaklah (harus) dengan do'a tertentu menurut pendapat yang terpilih. Do'a apa saja yang dipanjatkan, tercapailah qunut. Meskipun qunut dengan satu atau beberapa ayat alQuran al-'Aziiz yang mengandung do'a, tercapailah qunut. Namun yang paling utama adalah yang berdasarkan sunnah (al-Adzkar karya anNawawiy (1/61))
Di masa pandemi Corona ini, kita bisa menambahkan do'a dalam qunut witir, misalkan dengan lafadz:
ุงَُّูููู
َّ ุงุฏَْูุนْ ุนََّูุง ุงَْููุจَุงุกَ
ALLAAHUMMADFA’ ‘ANNAAL WABAA’ (Ya Allah hilangkanlah wabah dari kami)
Boleh juga dengan do'a-do'a lain. Jika Imam membaca qunut dalam witir, ma'mum pun mengaminkannya. Sehingga bacaan qunut Imam adalah dengan lafadz jamak, bukan untuk dirinya sendiri. Sehingga kalau menggunakan do'a dalam hadits al-Hasan cucu Nabi di atas adalah dengan kalimat ALLAHUMMAHDINAA FIIMAN HADAYT. WA 'AAFINAA FIIMAN 'AAFAYT....dan seterusnya...
Sebaiknya Imam jangan memperpanjang do'a dalam qunut agar tidak menyusahkan ma'mum.
Wallaahu A’lam
(Abu 'Utsman Khorisman)
๐ก๐ก๐๐๐ก๐ก
WA al I'tishom
No comments:
Post a Comment