Saturday, June 13, 2020

kemuliaan bagi orang yang memaafkan

┏๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ”ฐ๐ŸŒธ━━━━━━━━━━━━━┓
             *SALAFY  ONLINE*
┗━━━━━━━━━━━━━๐Ÿ“š๐Ÿ•‹๐Ÿ“ก┛

๐Ÿ“š *MEMAAFKAN, KEDUDUKAN YANG MULIA*


❗️Memaafkan kesalahan orang lain acapkali dianggap sebagai sikap lemah dan bentuk kehinaan, padahal justru sebaliknya. 

✅ Apabila seseorang membalas kejahatan yang dilakukan terhadapnya, sejatinya di mata manusia tidak ada keutamaannya. Akan tetapi, kala dia memaafkan padahal mampu untuk membalasnya, dia mulia di hadapan Allah 'Azza wa jalla dan manusia.

๐Ÿ“ Berikut ini beberapa kemuliaan dari memaafkan kesalahan.

1⃣ Mendatangkan kecintaan

Allah 'Azza wa jalla berfirman,

ูˆَู„َุง ุชَุณْุชَูˆِู‰ ุงู„ْุญَุณَู†َุฉُ ูˆَู„َุง ุงู„ุณَّูŠِّุฆَุฉُ ุۗงِุฏْูَุนْ ุจِุงู„َّุชِูŠْ ู‡ِูŠَ ุงَุญْุณَู†ُ ูَุงِุฐَุง ุงู„َّุฐِูŠْ ุจَูŠْู†َูƒَ ูˆَุจَูŠْู†َู‡ٗ ุนَุฏَุงูˆَุฉٌ ูƒَุงَู†َّู‡ٗ ูˆَู„ِูŠٌّ ุญَู…ِูŠْู…ٌ ูฃูค ูˆَู…َุง ูŠُู„َู‚ّٰู‰ู‡َุงٓ ุงِู„َّุง ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุตَุจَุฑُูˆْุงۚ ูˆَู…َุง ูŠُู„َู‚ّٰู‰ู‡َุงٓ ุงِู„َّุง ุฐُูˆْ ุญَุธٍّ ุนَุธِูŠْู…ٍ ูฃูฅ

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Dan sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (Fushshilat: 34—35)

๐Ÿ“ Ibnu Katsir rohimahullah menerangkan,

“Apabila engkau berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu, kebaikan ini akan menggiring orang yang berlaku jahat itu merapat denganmu, mencintaimu, dan condong kepadamu. Dengan demikian, dia (akhirnya) menjadi temanmu yang dekat.

✅ Ibnu 'Abbas rodhiallahu 'anhumaa mengatakan, 

๐Ÿ–Œ ‘Allah 'Azza wa jalla memerintah orang beriman untuk bersabar kala marah, bermurah hati ketika diremehkan, dan memaafkan saat diperlakukan jelek. 

๐Ÿ–Œ Apabila mereka melakukan ini, Allah 'Azza wa jalla menjaga mereka dari (tipu daya) syaithon. Musuh pun tunduk kepadanya sehingga menjadi teman yang dekat’.” (Tafsir al-Quran al-‘Azhim 4/109)

2⃣ Mendapat pembelaan dari Allah 'Azza wa jalla

๐Ÿ“ Imam Muslim rohimahullah meriwayatkan hadits Abu Huroiroh rodhiallahu 'anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata, 

✅ “Wahai Rosulullah, sesungguhnya aku punya kerabat. Aku berusaha menyambungnya, tetapi mereka memutuskan hubungan denganku. Aku berbuat kebaikan kepada mereka, tetapi mereka berbuat jelek. Aku bersabar terhadap mereka, tetapi mereka berbuat kebodohan terhadapku.”

๐Ÿ’กRosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ู„َุฆِู†ْ ูƒُู†ْุชَ ูƒَู…َุง ู‚ُู„ْุชَ ูَูƒَุฃَู†َّู…َุง ุชُุณِูُّู‡ُู…ُ ุงู„ْู…َู„َّ ูˆَู„َุง ูŠَุฒَุงู„ُ ู…َุนَูƒَ ู…ِู†َ ุงู„ู„ู‡ِ ุธَู‡ِูŠุฑٌ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ู…َุง ุฏُู…ْุชَ ุนَู„َู‰ ุฐَู„ِูƒَ

“Jika benar yang kamu ucapkan, seolah-olah kamu menebarkan abu panas kepada mereka. Kamu senantiasa mendapat penolong dari Allah 'Azza wa jalla atas mereka selama kamu di atas hal itu.” (HR. Muslim)

3⃣ Memperoleh ampunan dan kecintaan dari Allah 'Azza wa jalla

✅ Allah 'Azza wa jalla berfirman,

ูˆَุงِู†ْ ุชَุนْูُูˆْุง ูˆَุชَุตْูَุญُูˆْุง ูˆَุชَุบْูِุฑُูˆْุง ูَุงِู†َّ ุงู„ู„ّٰู‡َ ุบَูُูˆْุฑٌ ุฑَّุญِูŠْู…ٌ

“Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (at-Taghobun: 14)

๐Ÿ–Š Abu Bakr rodhiallahu 'anhu dahulu biasa memberikan nafkah kepada orang-orang yang tidak mampu, di antaranya Misthoh bin Utsatsah. Dia termasuk famili Abu Bakr dan termasuk kalangan Muhajirin. 

Saat tersebar berita dusta seputar 'Aisyah binti Abi Bakr, istri Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam, Misthoh termasuk salah seorang yang menyebarkannya. 

Kemudian Allah 'Azza wa jalla menurunkan ayat menjelaskan kesucian 'Aisyah dari tuduhan kekejian. Misthoh pun dihukum dera dan Allah 'Azza wa jalla memberi taubat kepadanya.

❗️Setelah peristiwa itu, Abu Bakr rodhiallahu 'anhu bersumpah untuk memutus nafkah dan pemberian kepadanya. Allah 'Azza wa jalla lalu menurunkan firman-Nya,

ูˆَู„َุง ูŠَุฃْุชَู„ِ ุงُูˆู„ُูˆ ุงู„ْูَุถْู„ِ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ูˆَุงู„ุณَّุนَุฉِ ุงَู†ْ ูŠُّุคْุชُูˆْุٓง ุงُูˆู„ِู‰ ุงู„ْู‚ُุฑْุจٰู‰ ูˆَุงู„ْู…َุณٰูƒِูŠْู†َ ูˆَุงู„ْู…ُู‡ٰุฌِุฑِูŠْู†َ ูِูŠْ ุณَุจِูŠْู„ِ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ูۖˆَู„ْูŠَุนْูُูˆْุง ูˆَู„ْูŠَุตْูَุญُูˆْุงۗ ุงَู„َุง ุชُุญِุจُّูˆْู†َ ุงَู†ْ ูŠَّุบْูِุฑَ ุงู„ู„ّٰู‡ُ ู„َูƒُู…ْ ูۗˆَุงู„ู„ّٰู‡ُ ุบَูُูˆْุฑٌ ุฑَّุญِูŠْู…ٌ 

“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijroh pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (an-Nur: 22)

✅ Abu Bakr rodhiallahu 'anhu mengatakan, “Betul, demi Allah. Aku ingin agar Allah 'Azza wa jalla mengampuniku.”
Lantas Abu Bakr rodhiallahu 'anhu kembali memberikan nafkah kepada Misthoh rodhiallahu 'anhu. (Lihat Shohih al-Bukhori no. 4750 dan Tafsir Ibnu Katsir 3/286—287)


๐Ÿ’กNabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ุงุฑْุญَู…ُูˆุง ุชُุฑْุญَู…ُูˆุง، ูˆَุงุบْูِุฑُูˆุง ูŠَุบْูِุฑُ ุงู„ู„َّู‡ُ ู„َูƒُู…ْ

“Sayangilah (makhluq), maka kalian akan disayangi oleh Allah. Berilah ampunan, niscaya Allah mengampunimu.” (Shohih al-Adab al-Mufrod no. 293)

๐Ÿ“ Al-Munawi rohimahullah berkata,

“Allah 'Azza wa jalla mencintai nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya, yang di antaranya adalah (sifat) rahmat dan pemaaf. Allah 'Azza wa jalla juga mencintai makhluq-Nya yang memiliki sifat tersebut.” (Faidhul Qodir 1/607)

✅ Allah 'Azza wa jalla mencintai orang yang memaafkan karena memberi maaf termasuk berbuat baik kepada manusia. Allah 'Azza wa jalla juga mencintai orang yang berbuat baik, sebagaimana firman-Nya,

ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ูŠُู†ْูِู‚ُูˆْู†َ ูِู‰ ุงู„ุณَّุฑَّุۤงุกِ ูˆَุงู„ุถَّุฑَّุۤงุกِ ูˆَุงู„ْูƒٰุธِู…ِูŠْู†َ ุงู„ْุบَูŠْุธَ ูˆَุงู„ْุนَุงูِูŠْู†َ ุนَู†ِ ุงู„ู†َّุงุณِۗ ูˆَุงู„ู„ّٰู‡ُ ูŠُุญِุจُّ ุงู„ْู…ُุญْุณِู†ِูŠْู†َۚ

“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali 'Imron: 134)

4⃣ Mulia di sisi Allah 'Azza wa jalla dan di sisi manusia

๐Ÿ“ Suatu hal yang telah diketahui bahwa orang yang memaafkan kesalahan orang lain, di samping tinggi kedudukannya di sisi Allah 'Azza wa jalla, ia juga mulia di mata manusia. 

๐Ÿ“ Demikian pula ia akan mendapat pembelaan dari orang lain atas lawannya. Tidak sedikit pula musuhnya berubah menjadi kawan.

๐Ÿ’กNabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ู…َุง ู†َู‚َุตَุชْ ุตَุฏَู‚َุฉٌ ู…ِู†ْ ู…َุงู„ٍ ูˆَู…َุง ุฒَุงุฏَ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَุจْุฏًุง ุจِุนَูْูˆٍ ุฅِู„ุงَّ ุนِุฒًّุง ูˆَู…َุง ุชَูˆَุงุถَุนَ ุฃَุญَุฏٌ ู„ِู„ู‡ِ ุฅِู„َّุง ุฑَูَุนَู‡ُ ุงู„ู„ู‡ُ

“Sedekah (hakikatnya) tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambah seorang hamba karena memaafkan kecuali kemuliaan, dan tiada seorang yang rendah hati (tawadhu') karena Allah kecuali diangkat oleh Allah.” (HR. Muslim dari Abu Huroiroh rodhiallahu 'anhu)


๐Ÿ–ฅ Simak selengkapnya:

๐ŸŒ https://asysyariah.com/memaafkan-kesalahan-dan-mengubur-dendam/
@asysyariah
#memaafkan #kesalahan #dendam

✅ *Join & Share* ⤵️
▶ *Group WhatsApp:*
Washiilatu At Tarbiyyah
↘️ *Channel Telegram:* 
https://telegram.me/salafyonline
⬇️ *Website:*
www.salafyonline.net

No comments:

Post a Comment