📚 *KOMUNISME, JALAN SYAITHON*
✅ Komunisme dan seluruh jenis kesesatan pasti akan runtuh di hadapan al-Kitab dan as-Sunnah. Kebatilan tidak akan mampu tegak di hadapan al-haq (kebenaran). Akan tetapi, pergulatan dan peperangan antara kebenaran dan kebathilan tidak akan berakhir hingga dunia berakhir.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunisme adalah paham atau ideologi (dalam bidang politik) yang menganut ajaran Karl Marx dan Fredrich Engels, yang hendak menghapuskan hak milik perseorangan dan menggantikannya dengan hak milik bersama yang dikontrol oleh negara.
📝 Dalam masalah kepemilikan, paham komunis menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi, seperti tanah, tenaga kerja, dan modal. Menurut paham ini, masyarakat semua sama, tidak ada kelas dan strata. Semua orang sama, segala sesuatu adalah milik bersama. Komunisme tidak mengakui kepemilikan individu.
📝 Dalam masalah kepemilikan ini saja, paham komunis sangat bertentangan dengan akal, fitroh, dan syari'at Allah subhanahu wa ta’ala yang menjamin terwujudnya keadilan dan kemakmuran.
✅ Islam mengakui kepemilikan pribadi. Manusia boleh memiliki tanah, alat-alat produksi, pabrik, mesin produksi, perkebunan, peternakan, dan semisalnya. Meski demikian, Islam mengatur agar manusia menggunakan hartanya dalam hal yang bermanfaat dan tidak menimbulkan mudhorot.
✅ Di sisi lain, Islam mewajibkan umatnya untuk mengeluarkan sebagian kecil dari hartanya, dalam bentuk zakat. Zakat ialah hak faqir miskin. Inilah sepintas konsep kepemilikan dalam Islam, sangat bertolak belakang dengan konsep kepemilikan menurut paham komunisme.
📝 Dalam kehidupan beragama, orang-orang komunis tidak memedulikan agama. Vladimir Lenin dalam tulisannya, Sosialisme dan Agama, mengatakan bahwa agama harus dinyatakan sebagai urusan pribadi. Lenin juga menginginkan agar penyebutan agama seseorang dalam dokumen dibatasi.
❗️Menurut ideologi komunisme, agama dianggap berdampak negatif bagi perkembangan manusia. Karena itu, negara-negara sosialis yang menerapkan Marxisme-Leninisme bersikap atheistik dan antiagama. Inilah yang tampak di negara-negara sosialis komunis, seperti Uni Soviet dan Republik Rakyat Tiongkok.
❗️Dalam hal agama, mayoritas kaum komunis adalah ateis, seperti kaum Dahriyun yang Allah sebutkan dalam al-Quran. Mereka menganggap bahwa hidup dan mati terjadi karena perputaran masa semata. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَقَالُواْ مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنۡيَا نَمُوتُ وَنَحۡيَا وَمَا يُهۡلِكُنَآ إِلَّا ٱلدَّهۡرُۚ وَمَا لَهُم بِذَٰلِكَ مِنۡ عِلۡمٍۖ إِنۡ هُمۡ إِلَّا يَظُنُّونَ
Mereka berkata, “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa,” dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (al-Jatsiyah: 24 )
❗️Mereka tidak memercayai adanya kebangkitan setelah kematian, tidak pula meyaqini hari kiamat.
وَإِذَا تُتۡلَىٰ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُنَا بَيِّنَٰتٖ مَّا كَانَ حُجَّتَهُمۡ إِلَّآ أَن قَالُواْ ٱئۡتُواْ بَِٔابَآئِنَآ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ ٢٥ قُلِ ٱللَّهُ يُحۡيِيكُمۡ ثُمَّ يُمِيتُكُمۡ ثُمَّ يَجۡمَعُكُمۡ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ لَا رَيۡبَ فِيهِ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ ٢٦
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas, tidak ada bantahan mereka selain dari mengatakan, “Datangkanlah nenek moyang kami jika kamu adalah orang-orang yang benar.”
Katakanlah, “Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (al-Jatsiyah: 25—26)
📚 *ISLAM MENOLAK KOMUNISME & KAPITALISME*
📝 Islam berada di antara keduanya dan tidak membutuhkan keduanya. Komunisme memasung hakhak kalangan atas. Kapitalisme memasung hak-hak kalangan bawah.
✅ Islam tidak memasung hak-hak keduanya, justru memerhatikannya. Kalangan atas dan kalangan bawah, sama-sama mendapatkan haknya secara adil, sesuai kapasitas dan porsinya. Islam tidak menjadikan kalangan atas dan kalangan bawah sebagai dua tingkatan yang bermusuhan. Bahkan, Islam berupaya merapatkan keduanya dalam tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan yang indah dan menjadikan keduanya sebagai dua kekuatan yang saling melengkapi. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Rosulullah _shollallahu ‘alaihi wa sallam._
Rosulullah _shollallahu ‘alaihi wa sallam_ menyandingkan shahabat yang kaya dengan yang miskin dalam majelis-majelis beliau. Bahkan, dalam sholat berjama'ah lima waktu yang merupakan momen bermunajat kepada Allah paling mulia dalam Islam, nyaris tak terbedakan antara si kaya dan si miskin. Semua berdiri sama tinggi dan sama rendah menghadap Allah _subhanahu wa ta’ala._ Nilai kemuliaan seseorang tidak terletak pada materi atau tingkatan sosialnya, tetapi pada ketaqwaannya kepada Allah _subhanahu wa ta’ala._
✅ Di dalam Islam, kekayaan berupa harta benda, industri, perusahaan dan lain-lain merupakan rizqi yang datang dari Allah _subhanahu wa ta’ala._ Dengan keadilan-Nya yang Mahasempurna, Allah _subhanahu wa ta’ala_ mengatur pembagian rizqi tersebut kepada siapa saja yang Dia kehendaki sesuai dengan porsinya masing-masing. Ada yang diberi kelapangan dan ada pula yang diberi kesempitan. Semua itu sebagai tanda kekuasaan-Nya.
✅ Allah _subhanahu wa ta’ala_ berfirman,
أَوَ لَمۡ يَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقۡدِرُۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يُؤۡمِنُونَ ٥٢
“Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rizqi dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman.” (az-Zumar: 52)
وَٱللَّهُ فَضَّلَ بَعۡضَكُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖ فِي ٱلرِّزۡقِۚ
“Dan Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rizqi.” (an-Nahl: 71)
✅ Islam selalu merekatkan hubungan antara kalangan atas dan kalangan bawah, si kaya dan si miskin.
❗️Tidak seperti kapitalisme yang memposisikan kalangan atas pada posisi yang tinggi, sementara kalangan bawah menjadi orang rendahan yang tak mungkin disandingkan.
❗️Tidak pula seperti komunisme yang memosisikan kalangan atas sebagai musuh yang harus diperangi dan diambil hartanya, sementara kalangan bawah menjadi kaum tertindas yang harus dibela dan diperjuangkan haknya.
🌏 *Simak selengkapnya:* https://asysyariah.com/bom-waktu-komunisme/
📲 https://t.me/asysyariah
⚪ *WhatsApp Salafy Indonesia*
⏩ *Channel Telegram* || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
No comments:
Post a Comment