🌏💫 MENGGALI LEBIH DALAM KANDUNGAN HADITS KEUTAMAAN AMAL DI SEPULUH PERTAMA DZULHIJJAH 🌏💫
Sudah lalu bersama kita beberapa lafazh haditsnya di https://t.me/nasehatetam/2936 .. Di antaranya,
ما من عملٍ أزْكَى عندَ اللهِ عزَّ وجلَّ ولا أعظمَ أجرًا من خيرٍ يعملُهُ في عَشْرِ الأضحَى
"Tidak ada satu amalan pun yang lebih suci di sisi Allah dan lebih besar pahalanya; melebihi amalan yang dilakukan pada sepuluh hari pertama dzulhijjah..." SANADNYA HASAN- (Al-Irwa', III/398) HR. Al-Baihaqi rohimahullah dalam Syu'ab al-Iman
Sebagai upaya untuk memaksimalkan hari-hari besok, mari bersama kita kaji lebih dalam kandungannya.
✅ AMAL SHOLIH APA YANG KEUTAMAANNYA BERLIPAT BAHKAN MELEBIHI JIHAD ITU?
Dalam riwayat hadits di atas, Nabi ﷺ menyebutkan amal sholih begitu saja, tanpa menerangkan amal sholih jenis apakah itu. Yang itu bermakna, semua amal sholih tanpa terkecuali.
▫ Al-Hafizh Ibnu Rojab al-Hanbali rohimahullah berkata,
وقد دل حديث ابن عباس على مضاعفة جميع الأعمال الصالحة في العشر من غير استثناء شيء منها
"Hadits Abdullah bin 'Abbas Rodhiyallahu 'Anhuma menunjukkan bahwa pahala seluruh amal sholih yang dikerjakan pada sepuluh hari pertama dzulhijjah jadi berlipat ganda tanpa terkecuali." (Latha-if al-Ma'arif, hlm. 460)
Pun demikian yang diterangkan oleh Asy-Syaikh Al-'Utsaimin rohimahullah, beliau menuturkan,
وقوله العمل الصالح يشمل الصلاة والصدقة والصيام والذكر والتكبير وقراءة القرآن وبر الوالدين وصلة الأرحام والإحسان إلى الخلق وحسن الجوار وغير ذلك ... كل الأعمال الصالحة.
"Sabda Nabi Muhammad ﷺ dalam hadits 'amal sholih' : mencakup amalan sholat, sedekah, puasa, dzikir, takbir, membaca Alquran, berbakti pada kedua orangtua, menyambung tali silaturrohim, berbuat baik pada orang lain, pada tetangga, dan lain-lain.. Intinya semua amal sholih." (Syarah Riyadhus Sholihin, V/303)
✅ APAKAH PUASA JUGA MASUK?
Tentu saja, sebagaimana telah kita lewati bersama keterangan para ulama' di atas tentang masuknya semua jenis amal sholih tanpa terkecuali saat dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah.
Hanya saja memang, untuk syari'at berpuasa tidak sampai tanggal sepuluh dzulhijjah. Sebab itu adalah hari raya, hari yang diharamkan untuk berpuasa padanya.
▫ Imam Nawawi rohimahullah mengatakan,
هِيَ مستحبة استحبابا شديدا لاسيما التَّاسِعُ مِنْهَا وَهُوَ يَوْمُ عَرَفَةَ
"Puasa di sembilan hari pertama dzulhijjah ialah sunnah yang sangat ditekankan. Terlebih lagi tanggal sembilannya, yaitu hari arofah." (Al-Minhaj, VIII/71)
✅ CARA BERPUASA DI SEMBILAN HARI PERTAMA DZULHIJJAH
Sama, seperti puasa pada umumnya. Sunnah-sunnahnya, wajib-wajib, dan rukun-rukunnya sama seperti puasa lain. Untuk masalah niat, cukup dia niatkan dalam hati untuk melaksanakan puasa pada awal dzulhijjah.
Benarkah itu sudah mencukupi? Ya benar. Tidak ada lafazh niat yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ pada kita saat menjalankan ibadah, ibadah bersuci, sholat, puasa, zakat, dan seterusnya. Intinya ialah yang ada di dalam hati. Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
"Sesungguhnya tiap amal tergantung niatnya. Dan tiap orang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya." HR Al-Bukhari (1) dan Muslim (1907) rohimahumullah
▫ Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi rohimahullah, saat menjelaskan makna niat puasa (konteksnya puasa romadhon namun juga berlaku pada puasa lainnya) menyatakan,
ومعنى النية القصد، وهو اعتقاد القلب فعل شيء، وعزمه عليه، من غير تردد، فمتى خطر بقلبه في الليل أن غدا من رمضان، وأنه صائم فيه، فقد نوى
"Makna niat adalah bermaksud. Yaitu bertekad dalam hati untuk melakukan sesuatu tanpa keraguan. Jika dia sudah tahu bahwa besok romadhon dan dia akan berpuasa besok; dengan itu dia telah berniat." (Al-Mughni, IV/337)
Jadi sebenarnya, berniat bukanlah hal yang sulit. Saat kita tahu besok termasuk sembilan hari pertama dzulhijjah; kemudian kita bertekad untuk puasa maka itulah niat kita.
Meski memang sederhana tapi dia sangat memengaruhi hasil yang didapat seorang hamba.
Jika niatnya ikhlash maka besarlah hasil yang didapatnya. Jika tidak ikhlash, maka sia-sialah amal sholih yang dikerjakannya.
✅ APAKAH MESTI SEMBILAN HARI BERTURUT-TURUT?
Tidak. Hukum puasanya adalah sunnah. Sehingga tidak ada keharusan untuk dikerjakan terus-menerus. Fadhilah yang tersebut dalam hadits Ibnu 'Abbas tetap dia dapatkan meskipun dia hanya berpuasa satu atau dua kali saja.
✅ BOLEHKAH MELAKUKAN PUASA ITU DI HARI JUM'AT SAJA
Boleh apabila tujuan dia bukan untuk mengkhususkan hari Jum'at. Tapi sebatas -umpamanya- karena hari Jum'at itulah yang dia bisa luang untuk menjalankan puasa dzulhijjah-nya.
Adapun jika dia menyengaja untuk puasa di hari Jum'at, menganggapnya sebagai hari khusus maka ini tidak boleh. Berdasarkan pada sabda Nabi Muhammad ﷺ,
لَا تَخْتَصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِي، وَلَا تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الْأَيَّامِ
"Jangan kalian mengkhususkan malam Jum'at untuk sholat malam sedang malam lainnya tidak. Dan jangan kalian mengkhususkan hari Jum'at untuk puasa sedang hari lainnya tidak." HR. Al-Bukhari (1985) dan Muslim (1144) dan ini lafazh Muslim
Ini dalil bahwa larangan tertuju pada orang yang bermaksud mengkhususkan hari Jum'at. (baca Majmu' Fatawa Ibn Baaz, XV/415)
✅ APAKAH RASULULLAH ﷺ JUGA PUASA PADA SEMBILAN HARI PERTAMA DZULHIJJAH?
Ya. Terdapat riwayat dalam al-Mujtaba (2372) oleh Imam an-Nasa'i rohimahullah, dari hadits sebagian Istri Nabi Muhammad ﷺ yang menyatakan,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَتِسْعًا مِنْ ذِي الْحِجَّةِ..
"Sesungguhnya Nabi ﷺ biasa puasa asyuro dan sembilan hari awal di bulan dzulhijjah..." -SHOHIH- (Shohih An-Nasa'i, 2371) Hadits diriwayatkan juga oleh Abu Dawud rohimahullah(2437)
Tapi bagaimana dengan keberadaan hadits dalam riwayat Muslim berikut ini, dari Aisyah rodhiyallahu 'anha,
مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَائِمًا فِي الْعَشْرِ قَطُّ
"Saya tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah ﷺ puasa pada sepuluh hari pertama dzulhijjah." HR. Muslim (1176)
Sepintas hadits ini mengesankan bahwa Nabi ﷺ tidak puasa pada sembilan hari pertama dzulhijjah. Nampak bertentangan dengan hadits sebelumnya.
▫ Imam Nawawi rohimahullah dalam Syarh Shohih Muslim (VIII/71-72) menerangkan bahwa makna ucapan Aisyah bahwa Nabi tidak berpuasa pada sembilan hari tersebut memiliki beberapa kemungkinan. Seperti:
- Nabi ﷺ tidak puasa disebabkan sakit atau pas sedang safar.
- Atau dikarenakan Aisyah rodhiyallahu 'anha tidak melihat Nabi ﷺ berpuasa di waktu tersebut.
Yang mana keterangan dari Aisyah tidaklah berarti bahwa Nabi ﷺ memang tidak berpuasa. Kemungkinan ini bisa kita ambil berdasarkan adanya keterangan jelas bahwa Nabi ﷺ berpuasa pada hari-hari itu (lihat HR. An-Nasa'i 2372 dan Abu Dawud 2437 di atas). Wallahu a'lam bish showab..
✍ -- Arsip Tulisan Lama « dengan tambahan »
-- Hari Ahadi
_________________
▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.
•••
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net