🌿🌹 JADILAH YANG WANGI AROMANYA DAN MANIS RASANYA 🌿🌹
وعن أَبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال: قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ: رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لا يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ: لا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ كَمَثلِ الرَّيحانَةِ: ريحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لا يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ: لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ)). متفقٌ عَلَيْهِ.
▫️ Dari Abu Musa al-Asy'ari rodhiyallahu 'anhu, beliau berkata,
• Rosulullah ﷺ bersabda,
“Perumpamaan orang beriman yang membaca Al-Quran ialah bagaikan buah Utrujjah, yang aromanya wangi dan rasanya lezat. Sedangkan orang beriman yang tidak membaca Al-Quran, maka ia layaknya kurma, tidak beraroma tetapi manis rasanya.
Lalu permisalan bagi orang munafiq yang membaca Al-Quran ialah seperti roihan, baunya wangi tetapi rasanya pahit. Dan permisalan orang munafiq yang tidak membaca Al-Quran adalah seperti buah hazholah, tidak wangi dan pahit pula rasanya.” HR. Al-Bukhori (5427) dan Muslim (797)
_____________________________________________
▪️ Menjelaskan riwayat ini, Imam ash-Shon'ani rohimahullah berkata,
“• Perumpamaan orang beriman yang membaca Al-Quran yakni membaca lewat hafalan atau dengan melihat mushaf ialah bagaikan buah Utrujjah .. yang aromanya wangi dan rasanya lezat hal itu karena saat orang beriman membaca Al-Quran maka ia wangi aromanya [karena nyaman didengar bacaannya].
Dan jika ia sedang tidak membaca Al-Quran, maka manis pergaulannya, ucapannya, dan nyaman saat berkumpul bersamanya, karena dia menjalankan adab-adab dalam Al-Quran. Sehingga [karena manisnya ia dalam hal-hal ini], seakan seperti sesuatu yang dimakan..
• Sedangkan orang beriman yang tidak membaca Al-Quran, maka ia layaknya kurma, tidak beraroma... Artinya, tidak ada semerbak wangi yang muncul dari bacaan Al-Quran. tetapi manis rasanya dikarenakan ia manis dalam berinteraksi dan bergaul.
• Lalu permisalan bagi orang munafiq yang membaca Al-Quran ialah seperti roihan, baunya wangi tetapi rasanya pahit. aroma bacaannya tercium wangi namun rasanya pahit, karena kemunafiqan ialah kekafiran yang disembunyikan. Rasa manis hanya muncul dari keimanan, sedangkan orang munafiq yang membaca Al-Quran, aroma manis bacaannya tidak melewati pita suaranya [tidak turun ke hati].
• Dan permisalan orang munafiq yang tidak membaca Al-Quran adalah seperti buah hazholah, tidak wangi dan pahit pula rasanya.
Keempat perumpamaan ini sangat dalam dan mena'jubkan, yang tidak mungkin berasal kecuali dari orang yang telah Allah sempurnakan dengan menjadi seorang Rosul." (At-Tanwir, IX/535-536)
✍ -- Jalur Masjid Agung @ Kota Raja
-- Hari Ahadi [Pembahasan hadits-hadits Bab Keutamaan Beragam 'Amal Sholih || Kitab Riyadhush Sholihin]
_______________________________
▶️ Mari ikut berda'wah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlash InsyaaAllah dapat pahala.
•••
📡 https://t.me/nasehatetam
No comments:
Post a Comment